Pages

Solusi Hebat sang Inovator Cermat [revisi]

Theme : TECHNOLOGICAL INNOVATION

Solusi Hebat sang Inovator Cermat

Inovasi “Green” dengan Kekuatan “Great” untuk Menjawab Tantangan Global

Setiap insan diberi kemampuan berkreasi yang luar biasa tak terbatas.

Kita sering mendengar istilah “unlimited potential” atau potensi yang tak terbatas. Di era yang semakin maju dan penuh dengan persaingan seperti saat ini menuntut kita untuk terus selalu produktif menuangkan ide-ide segar dan brilian. Ya, itulah mengapa inovasi sangat dibutuhkan. Terutama di bidang teknologi yang saat ini menjadi era teknologi global dimana dengan itu semua segalanya seolah menjadi lebih mudah.


Inovasi bersifat konseptual dan perseptual. Sehingga diperlukan analisa yang lebih mendalam bagaimana sesuatu yang kita ingin ‘ciptakan’ dapat diterima oleh orang lain. Kita dituntut berpikir out of the box, namun tetap memperhatikan kebutuhan pasar atau pengguna. Inovasi merupakan sebuah proses dan/atau hasil pengembangan dan/atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).

Dewasa ini, salah satu yang sedang booming di telinga kita adalah istilah-istilah dengan penggunaan kata Green. Sepuluh tahun yang lalu mungkin istilah ini tidak terlalu populer dan terdengar gaungnya. Namun saat ini tema green sering menjadi pendorong terjadinya inovasi. Selain karena kesadaran akan cinta lingkungan yang semakin tinggi, green innovation juga diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik agar didapatkan keuntungan jangka panjang demi masa depan yang lebih baik. Better life, better future!

Why Go Green?

Pertanyaan itu seolah menghipnotis kita mengapa semakin banyak orang mengadopsi green innovation. Berangkat dari tanggung jawab dan kesadaran sosial yang tinggi, banyak perusahaan yang mengembangkan green products/services bagi konsumennya. Hal ini juga karena memang kebutuhan pasar saat ini yang mendominasi green consumer. Konsumen saat ini relatif selektif dalam memilih produk dan layanan yang ditawarkan. Selain itu, perusahaan pun tentunya akan memiliki nilai tambah karena dengan melakukan green strategy berarti perusahaan tersebut mengikuti aturan-aturan tentang sustainability environment sehingga reputasi mereka tentunya akan lebih baik.

Beberapa waktu lalu, saya menghadiri beberapa forum yang meningkatkan pengetahuan saya dan meningkatkan spirit of green. Diantaranya adalah Eco-Product International Fair: Sharp Environmental Forum yang diadakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 5 Maret 2010 yang lalu. Eco-Products International Fair 2010 ini merupakan pameran produk berwawasan lingkungan terbesar di Asia.

Eco-products erat kaitannya dengan sustainability yang berarti berkelanjutan atau secara luas merupakan kemampuan untuk bertahan. Dalam ekologi, sustainable menggambarkan bagaimana sistem biologis tetap beragam dan produktif. Eco-products adalah produk yang memenuhi delapan kriteria life-cycle product.

Bagan 1 Life-Cycle Product Design


Dari katalog yang saya dapatkan, mata saya takjub dan terperangah oleh solar-car yang merupakan sebuah mahakarya hebat dari tim Tokai University yang menjadi jawara dalam Green Global Challenge, salah satu solar car races terbesar di dunia yang diselenggarakan di Australia pada 24-31 Oktober 2009 yang lalu. Solar-car ini merupakan kendaraan dengan daya dari energi matahari.

Menurut situs resminya, SHARP telah terus menerus secara konsisten untuk menghasilkan produk-produk yang berguna, mudah digunakan, dan hadir dengan teknologi terkini. Sesuai dengan perkembangan jaman dan perubahan lingkungan yang sangat cepat, visi SHARP menuju 2012 – yaitu hari jadinya yang ke-100 tahun, SHARP bertekad untuk berkontribusi kepada dunia melalui bisnis yang ramah lingkungan, sadar kesehatan, berfokus pada produk hemat energi dan juga menciptakan produk penghasil energi. Untuk lebih mengembangkan aktivitas lingkungan SHARP mengusung empat strategi Eco-Positive. Pertama melalui Eco-Positive Technology yaitu mengembangkan usaha baru dengan menciptakan teknologi yang unik (never-before-seen). Strategi yang kedua adalah Eco-Positive Products yaitu mengembangkan kontribusi melindungi lingkungan melalui produk dan jasa. Strategi yang ketiga adalah Eco-Positive Operations yaitu mengurangi dampak bagi lingkungan pada saat produksi di pabrik yang ramah lingkungan. Sedangkan strategi yang keempat adalah Eco-Positive Relationships yaitu meningkatkan nilai perusahaan melalui keterlibatan dengan masyarakat.

Selain itu, di pameran itu juga terdapat banyak green technology yang ditawarkan.

Jika kita sudah tidak asing dengan kalkulator yang bisa di-recharge dengan energi matahari, kini telah hadir handphone dengan teknologi serupa. Handphone menjadi barang primer, sehingga dengan adanya inovasi teknologi saat ini lahirlah solar cell phone. Terkait teknologi solar-cell, di pameran tersebut disimulasikan pula sebuah kawasan yang menggunakan 100% teknologi surya atau matahari.

Can you imagine it before? J

Clark, John dan Ken Guy (1997). Innovation and Competitiveness. Technopolis. July 1997. Disadur dari http://id.wikipedia.org/, 28 Maret 2010.

http://en.wikipedia.org/wiki/Eco-products, 28 Maret 2010

http://www.hitachi.com/environment/library/glossary/kj/ecoproduct.html, 28 Maret 2010

http://sharp-indonesia.com/, 28 Maret 2010





Solusi Hebat sang Inovator Cermat

Setiap insan diberi kemampuan berkreasi yang luar biasa tak terbatas. Kita sering mendengar istilah “unlimited potential” atau potensi yang tak terbatas. Di era yang semakin maju dan penuh dengan persaingan seperti saat ini menuntut kita untuk terus selalu produktif menuangkan ide-ide segar dan brilian. Ya, itulah mengapa inovasi sangat dibutuhkan. Terutama di bidang teknologi yang saat ini menjadi era teknologi global dimana dengan itu semua segalanya seolah menjadi lebih mudah.
Inovasi bersifat konseptual dan perseptual. Sehingga diperlukan analisa yang lebih mendalam bagaimana sesuatu yang kita ingin ‘ciptakan’ dapat diterima oleh orang lain. Kita dituntut berpikir out of the box, namun tetap memperhatikan kebutuhan pasar atau pengguna. Inovasi merupakan sebuah proses dan/atau hasil pengembangan dan/atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Dewasa ini, salah satu yang sedang booming di telinga kita adalah istilah-istilah dengan penggunaan kata Green. Sepuluh tahun yang lalu mungkin istilah ini tidak terlalu populer dan terdengar gaungnya. Namun saat ini tema green sering menjadi pendorong terjadinya inovasi. Selain karena kesadaran akan cinta lingkungan yang semakin tinggi, green innovation juga diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik agar didapatkan keuntungan jangka panjang demi masa depan yang lebih baik. Better life, better future!
Why Go Green?
ertanyaan itu seolah menghipnotis kita mengapa semakin banyak orang mengadopsi green innovation. Berangkat dari tanggung jawab dan kesadaran sosial yang tinggi, banyak perusahaan yang mengembangkan green products/services bagi konsumennya. Hal ini juga karena memang kebutuhan pasar saat ini yang mendominasi green consumer. Konsumen saat ini relatif selektif dalam memilih produk dan layanan yang ditawarkan. Selain itu, perusahaan pun tentunya akan memiliki nilai tambah karena dengan melakukan green strategy berarti perusahaan tersebut mengikuti aturan-aturan tentang sustainability environment sehingga reputasi mereka tentunya akan lebih baik.
Beberapa waktu lalu, saya menghadiri beberapa forum yang meningkatkan pengetahuan saya dan meningkatkan spirit of green. Diantaranya adalah Eco-Product International Fair: Sharp Environmental Forum yang diadakan di Jakarta Convention Centre pada tanggal 5 Maret 2010 yang lalu. Eco-Products International Fair 2010 ini merupakan pameran produk berwawasan lingkungan terbesar di Asia.
Eco-products erat kaitannya dengan sustainability yang berarti berkelanjutan atau secara luas merupakan kemampuan untuk bertahan. Dalam ekologi, sustainable menggambarkan bagaimana sistem biologis tetap beragam dan produktif. Eco-products adalah produk yang memenuhi delapan kriteria life-cycle products.

Dari katalog yang saya dapatkan, mata saya takjub dan terperangah oleh solar-car yang merupakan sebuah mahakarya hebat dari tim Tokai University yang menjadi jawara dalam Green Global Challenge, salah satu solar car races terbesar di dunia yang diselenggarakan di Australia pada 24-31 Oktober 2009 yang lalu. Solar-car ini merupakan kendaraan dengan daya dari energi matahari.
Menurut situs resminya, SHARP telah terus menerus secara konsisten untuk menghasilkan produk-produk yang berguna, mudah digunakan, dan hadir dengan teknologi terkini. Sesuai dengan perkembangan jaman dan perubahan lingkungan yang sangat cepat, visi SHARP menuju 2012 – yaitu hari jadinya yang ke-100 tahun, SHARP bertekad untuk berkontribusi kepada dunia melalui bisnis yang ramah lingkungan, sadar kesehatan, berfokus pada produk hemat energi dan juga menciptakan produk penghasil energi. Untuk lebih mengembangkan aktivitas lingkungan SHARP mengusung empat strategi Eco-Positive. Pertama melalui Eco-Positive Technology yaitu mengembangkan usaha baru dengan menciptakan teknologi yang unik (never-before-seen). Strategi yang kedua adalah Eco-Positive Products yaitu mengembangkan kontribusi melindungi lingkungan melalui produk dan jasa. Strategi yang ketiga adalah Eco-Positive Operations yaitu mengurangi dampak bagi lingkungan pada saat produksi di pabrik yang ramah lingkungan. Sedangkan strategi yang keempat adalah Eco-Positive Relationships yaitu meningkatkan nilai perusahaan melalui keterlibatan dengan masyarakat.
Selain itu, di pameran itu juga terdapat banyak green technology yang ditawarkan. Jika kita sudah tidak asing dengan kalkulator yang bisa di-recharge dengan energi matahari, kini telah hadir handphone dengan teknologi serupa. Handphone menjadi barang primer, sehingga dengan adanya inovasi teknologi saat ini lahirlah solar cell phone. Terkait teknologi solar-cell, di pameran tersebut disimulasikan pula sebuah kawasan yang menggunakan 100% teknologi surya atau matahari.
Can you imagine it before? 