Pages

mau nangis, tapi GA BOLEH!

berusaha memaksa diri untuk tidak melakukan sesuatu yang sering dilakukan, beraat banget..
setan muncul terus dan selalu menjadi 'trending topic' yang setiap saat hadir mengusik...

menutup semuanya rapat-rapat hanya menambah proses pembusukan...
ibarat luka yang belum dibersihkan lalu ditutup begitu saja...
infeksi, pastinya...

mau menyerah? saya bukan orang yang pesimistis...
mau berteriak? wajar...
mau nangis? pastinya...
lantas? haruskah saya kalah? TIDAK!

saya kuat, saya tegar, saya bisa! apapun yang terjadi, karena keyakinan dan kekuatan dari-Nya...

dan ketika semua berubah, diri ini belum peka bahwa semua menjauh...
jubah keegoisan lah yang menutupi kepekaan itu,
hingga akhirnya semua terungkap dengan sangat nyata senyata-nyatanya...
kasih-Nya menggenggam diri ini dengan begitu erat,
tak ingin kian larut dengan kebahagiaan yang fana ini....

SEMANGAT untuk hidup lebih bermakna....

Asing dan Berbeda

derap langkah penuh ritme kudengar sendu...
hingar bingar nada tanpa cela di sekitar tak terasa merdu...
begitu asing dan berbeda...
hanya pandangan kosong yang dapat menggenggamku...
mencekik segala emosi, mencengkeram erat senyum pahit...

lantas...
dalam penat kubercerita pada angin yang seolah mengerti...
tentang sepat yang menyapa ujung lidahku..
seolah ia pun merasakan asing yang tak jua pergi...
jangankan tawa atau koar lantang sang elang yang perkasa, gelegar petir yang membahana dan memekakkan telingaku itu terasa begitu asing dan berbeda... seolah terjadi begitu saja...
tanpa arang... tanpa asap...

asing dan berbeda....
di akhir Januariku ini....
memulai segalanya...

dan, ketika kutengok album biru tua itu, 
aku rasakan aura asing dan berbeda...
bahkan, aku tak mengenal satu pun modelku itu...
sungguh asing dan berbeda....
hanya goresan tangan seseorang yang kulihat di akhir sampul, 
itu adalah kamu, sahabatku...
sahabat yang selalu ada dan tak pernah mungkin terasa asing dan berbeda...
sahabat yang selalu mendekapku begitu hangat...
sahabat yang senantiasa memberikan safety net terbaiknya...
itu adalah kamu... kamu, sahabatku...


   

Celotehan Riza, 31.01.2011