Pages

Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan

IUFD : cerita lahiran setahun lalu

Janin itu meninggal di dalam rahim..



Tepat 1 tahun yang lalu, 22 April 2019, saya melahirkan per-vaginam dengan bantuan induksi untuk ke-2-kalinya. Saat itu usia kandungan saya sekitar 20 weeks.

Kali ini rasanya luar biasa..
Lebih sakit dari proses lahiran anak saya yang pertama, bahkan disentuh sedikit pun merangsang rasa sakit sekujur tubuh.
Subhanallaah...

Sebelumnya, Jum'at, 19 April 2019, saya memeriksakan kondisi kehamilan ke-2 saya. Saya pikir, sudah saatnya kontrol karena vitamin sudah habis dan hampir 2 bulan tidak kontrol karena kondisi saya sedang berada di kampung halaman. Jujur, memang saya kurang nyaman dengan fasilitas dan layanan kesehatan di Situbondo.

Cukup lama saya memutuskan untuk kontrol lagi, searching dan tanya sana-sini tentang rekomendasi Sp.OG di kota santri kelahiran saya, akhirnya firasat saya mengatakan harus segera kontrol!

Sekitar jam 5 sore..
Dan pasrahlah saya sama dokter di jadwal praktik hari Jum'at itu. Saya ingat betul, saya mendapat nomor antrian ke-10.
Hari itu, dokter bolak-balik ke ruang operasi. Operasi darurat katanya, ada sekitar 5x.

Sekitar 22.00 WIB,
Nomor antrian 9 baru saja keluar, tapi dokter harus kembali ke ruang operasi.
Saya kebelet pipis, dan saat di toilet, saya melihat ada flek darah!
Jantung saya berdetak lebih cepat, tak menentu, entah perasaan apa, tangan saya seketika mendingin.

Sekitar setengah jam berlalu, nama saya dipanggil masuk ruangan konsultasi dengan dokter. Saya langsung diminta berbaring, cek USG...
"Ibu, ini itu aliran darah", dokter menjelaskan tanda warna yang ada di luar rahim.

"Ini kepala, tangan, udah berbentuk ya, Bu", lanjut dokter.

"Masyaa Allaah, alhamdulillaah", dzikir saya tiada henti menyebut kebesaran-Nya.

Alat USG bergerak mencari detak jantung, "tapi, kosong, Bu!"

"Maksudnya, dok?", tanya saya memperjelas.

"Ibu terakhir kontrol kapan?"

"Sudah hampir 2 bulan yang lalu, dok"

"Iya, bu, biasanya usia segini itu sudah ada detak jantungnya ya"

DEG! Rasanya waktu membeku..

Saya simak setiap penjelasan dokter, bahwa jika melihat bentukannya masih bagus, kejadiannya bisa aja baru banget. Dan karena itulah saya tidak percaya atas pernyataan dokter yang menyebutkan bayi saya meninggal!
Saya butuh second opinion.
Dan lagi, sepanjang malam saya tidak nyenyak, hanya browsing tentang rekomendasi dokter terbaik di wilayah tapal kuda.
Saya ingin yang terbaik! Walau harus ke Jember, atau Probolinggo, akan saya tempuh!

Sabtu, 20 April 2019, saya mengunjungi seorang kawan yang berprofesi sebagai bidan. Dan dia memeriksa perut saya dengan doppler. Statement-nya sama, tidak mendengar detak jantung bayi. Dia menyebutkan beberapa nama dokter Obgyn yang menurutnya cukup mumpuni memberikan konsultasi, tapi sayangnya dokter-dokter tersebut lelaki semua 😌

Ijin suami, ridho suami, saya pun pergi ke salah satu dokter terdekat yang disebutkan. Praktiknya di daerah Bondowoso, yang ternyata tante saya pun punya riwayat konsultasi yang cukup baik dengan beliau. Suami tidak ikut mengantar, saya hanya ber-3 dengan Arra (anak pertama saya) dan driver keluarga Pak Dhe.
Kebetulan, suami baru masuk beberapa hari sebagai CPNS, jadi dirasa tidak elok jika harus ijin sehari penuh untuk mengantar saya ke Bondowoso.

Jam 8 pagi saya sudah tiba di klinik praktik dokter yang disebutkan, dr. Gede namanya.Tak butuh waktu lama di ruang periksa, langsung USG dan dokter memang sudah memastikan bahwa kondisi janin sudah tidak baik, ada semacam patahan di lehernya dan menyarankan untuk segera dilahirkan tapi di RS terdekat dengan rumah agar memudahkan. Subhanallaah...
Cepat sekali perubahannya..
Padahal 2 hari sebelumnya saya bed rest dan tidak banyak bergerak.

Akhirnya, saya langsung ke RS dekat kantor suami.
Jam 12 siang, saya masuk. Suami ikut dan ijin terlambat kembali ke kantor karena mengurus administrasi. Sekitar jam 2 siang, saya sudah berbaring dan diinfus di ruang bersalin. Saya diharuskan minum obat induksi di waktu yang sudah ditentukan.

Sekitar ba'da ashar, perut sudah terasa mulas..
Ba'da maghrib, rasanya melilit hebat. Suami belum juga kembali membawa baju ganti dan perlengkapan pasca melahirkan darurat ini. Saya cuma bisa uring-uringan seorang diri. Ada 2 orang kawan yang datang mengunjungi, tapi rasanya saya sudah tidak fokus karena sakit yang super hebat.

21.05 WIB, pecah ketuban, suaranya kencang kayak balon meletus!
21.30 WIB, ada yang dirasa keluar...
Saya minta suami cek, dan.. "iya, kayaknya itu janinnya", katanya..

Rasa mulas berangsur hilang, tapi sakit dan perjuangan saya belum berakhir.
Lagi, plasenta gak mau keluar! Jadi harus "dipaksa"!

Yaa Allaah..
Mengingat kejadian itu rasanya super sakit, saya mengutuki diri sendiri bahwa saya gak mau lahiran lagi di kampung! Walau itu di RS!
Saya dibantu 4 bidan saat mengeluarkan plasenta, tapi hanya 1 bidan yang dengan sabar dan berhasil..

Entah berapa lama itu terjadi, tapi sakitnya terasa sangat lama!
Kaki saya sampai bergetar hebat!

Allah Maha Tahu!

Sedih sudah pasti, tapi selalu ada hikmah di balik setiap kejadian..

Allah sayang saya, Allah sayang keluarga saya.
Allah tahu saya gak akan sanggup membesarkan bayi saat harus berjauhan dengan suami dan menemani pengobatan Ibu saat ini.

Pagi hari sebelum proses induksi itu, saya SMS Bapak Rahimahullaah..
Meminta maaf, tak disangka balasan Bapak membuat nyeri hati saya..

"Kalo Mbak Isa terlalu repot dengan Ara saat nanti adiknya lahir... Ara biar bapak dan ibu saja yg momong... Itupun kalo boleh sama Mbak Isa dan suaminya..."
Saya hanya bisa membalas dan menyampaikan bahwa I'm okay.
"Adiknya harus dilahirkan segera, pak.. :-) insyaa Allah riza sama Ara gapapa. Mohon doanya saja. Jangan bilang siapa2."

Maafkan Riza, Pak..
Banyak hutang belum tertunaikan..

Tabik,
@rizazizah Book Advisor 📚

***Tulisan, sebagai pengingat
Mengingat kembali IUFD (Intrauterine Fetal Death)

Manusia hidup dari satu ujian ke ujian lainnya


"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
Q.S. Al-Baqarah : 286
Update tulisan terakhir di blog ini 2 tahun lalu tentang cerita adik saya, qadarullaah dia gagal masuk di PTN dan harus gap year mengikuti Ujian di tahun selanjutnya. Alhamdulillaah, tahun lalu berhasil dan sekarang mau jadi calon dokter (hewan), mohon doanya ya, kawan 😊

Duh, pengen deh aktif berbagi di blog. Tapi ISTIqomah itu emang super duper extra effort daripada sekedari ISTIrahat yaa 🤣

Ikhtiar maksimal, Hasil optimal

Kata maksimal itu ternyata ga ada batasnya, sodara-sodara!
Kalau kita ngeluh, capek, lelah, kita masih bisa berusaha lagi, mencoba lagi...
Sama kayak ujian masuk PTN, ada 3x kesempatan, bahkan ada banyak jalur untuk mencoba. Kalau sekali aja udah nyerah, yaa kelihatan kualitas diri kita..
Dan ini berlaku ke segala hal! 

Hari ini, Ibu saya sedang menjalani proses pengobatan lagi.
Buat yang aktif membaca blog saya, duileee kayak yang sering aja aku tuh update blog 🙈, pasti tau ya Ibu saya punya riwayat Tumor Nasofaring skala ganas!

Pertama kali terdeteksi di tahun 2010, sempat menjalani operasi berulang tiap tahun, hingga akhirnya di tahun 2013-2014 menjalani kemoterapi dan kemoradiasi (kemoterapi+radiasi sekaligus). Finansial kami diuji, kekuatan Ibu pun demikian. Bapak (rahimahullaah) membesarkan hati saya dan adik saya jika terjadi hal terburuk pada Ibu. Setelah ikhtiar maksimal, entah berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan, hingga ujung tombak krisis keuangan, kamì pasrah, Ibu pun menghentikan pengobatan medis dan beralih ke pengobatan herbal. Ibu meyakini efek obat herbal itu lambat tapi tidak akan merusak seperti halnya kemoradiasi yang Ibu rasakan luar biasa mengubah fisik dan kekuatan Ibu.

Alhamdulillaah..
Kondisi Ibu berangsur membaik...
Walau tidak bisa dipastikan apakah tumor itu sudah benar-benar hilang dari tubuh Ibu atau tidak.

5 tahun berlalu, tepatnya bulan Agustus 2018, Ibu jatuh dari tangga di rumah!
Kepanikan luar biasa terjadi, ketakutan teramat saya rasakan..
Hanya berdua adik di rumah, juga ditemani si kecil yang tak mengerti dan tak bisa berbuat banyak, saya bingung...
Alhamdulillaah para tetangga baik hati membantu kami, mengangkat Ibu yang mulai kehilangan banyak darah, kemudian menggotong dan membawa Ibu ke IGD terdekat. Namun, fasilitas tak memungkinkan sehingga harus merujuk Ibu ke faskes yang lebih baik.

Ah iya, saya belum bercerita banyak, saya sudah menikah dan saat ini dikarunia seorang putri cantik, lain waktu akan saya ceritakan lebih banyak, atau bisa mampir kesini 😁

Saat kejadian itu suami saya sedang di luar kota, Bapak saya juga sedang pulang kampung, touring. Sudah kebayang donk kondisi yang saya hadapi?

Singkat cerita, setelah pemeriksaan ini itu, kami semua dikejutkan dengan berita bahwa tumor Ibu sudah mengalami metastasis ke Paru. Rabbana!

"Ibu gapapa kok, gapapa!", begitu besar kekuatan dan semangat hidup yang Ibu miliki. Entah seberapa cantik hati Ibu, calon bidadari syurga insyaa Allaah...
Ketika saya hancur, tidak dengan Ibu yang bisa menyembunyikan rasa sakit di dalam tubuhnya..

Setelah kejadian itu, fisik Ibu tidak seperti biasa. Ibu harus fisioterapi, tapi karena jarak rumah dan kondisi keuangan kami (pengobatan kemoradiasi terdahulu masih menyisakan tanggungan hutang ke kantor Bapak yang menjamin asuransi), Ibu hanya menjalani pengobatan alternatif patah tulang. Hampir 2 bulan lamanya Ibu hanya bisa rebahan di kasur, dan kalau kemana-mana hanya dibopong Bapak.
Ya, begitu sayangnya Bapak sama Ibu!
Yaa Rabb, hitung ini sebagai amalan untuk menerangi kubur bapak dan kunci menuju surga-Mu..

Ibu yang sakit, Bapak mendahului berpulang..
28 Agustus 2019..
Agustus beberapa tahun terakhir selalu ada ujian bagi keluarga kami..

Selanjutnya, Ibu mulai bisa berjalan, tapi kepalanya masih tidak bisa menoleh dengan sempurna, masih kayak 'robot' saat berjalan.

"Alhamdulillaah masih diberi kesempatan bernafas, jalan ke kamar mandi sendiri, bahkan ini bisa berjemur, Ibu gapapa!", begitu selalu yang Ibu ucapkan...

Akhir 2018, Ibu merasakan hidungnya mulai tidak nyaman.
"Ibu periksa aja deh! Eman BPJS-nya ga dipake!", perintahku dan akhirnya di-iya-kan

Waktu terus berjalan, terasa sangat lambat pasti bagi Ibu yang menjalani berbagai pemeriksaan ini itu, kemudian menjalani operasi pengangkatan tumor kembali (untuk ke-4-kalinya) di bulan Februari 2019.
Dokter sudah menyarankan agar Ibu kembali menjalani kemo/radiasi.
Tapi saya menolak dengan keras!

"Ibu tuh udah kurus begini, Isa takut Ibu gak akan kuat! Mau jadi apa nanti kalau kemo lagi? Udah lah herbal aja, beli lagi obat yang dulu dari Oom Jo itu kan kata Ibu enakan?", entah kepanikan macam apa yang tersirat dari kata-kata saya. Saya gak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi pada Ibu saat menjalani kemoterapi kembali.

Hingga akhirnya...
Hari ini, saya menuliskan ini di kamar kosan, menunggui Ibu saya..

Tepatnya 16 Maret 2020, 2 hari sebelum jadwal operasi (ke-5), Ibu diharuskan rujuk ke RSCM, di masa pandemi, kebayang betapa kosongnya pikiran saya? Entah emosi apa yang ada kala itu, marah, sedih, bingung, segalanya..
Padahal Ibu sudah kembali mimisan, banyak keluhan yang dirasakan, hanya menanti 2 hari lagi untuk menjalani operasi yang sudah dijadwalkan lebih dari sebulan sebelumnya dan berharap deritanya sedikit terobati.
Belum lagi pikiran bagaimana dengan anak saya ketika saya harus menemani Ibu kemoradiasi (yang sudah dipastikan gak akan bisa pulang-pergi ke rumah karena kondisi jarak dan fisik Ibu tentunya), betapa frustasinya saya yang juga sedang menjalani LDR, adik saya sedang berkuliah jauh di pulau seberang, kami perantau, jauh dari keluarga...

oh Tuhan.. 
ujian apa ini namanya?

*************
Tabik,
@rizazizah Book Advisor 📚

Celoteh Riza @ kamar kosan di Hari Ibu, karena kartini sesungguhnya adalah Ibu yang menampakkan kekuatan sejatinya menjalani segala ujian ❤

"Malam, sahabat!"


Tangis itu kembali tak dapat kubendung...

Rabbi, ampuni hamba jikalau ini terlalu berlebihan...
Hanya 1 pinta membuat mereka bahagia.
Cukup saja, tak perlu berlebih, karena kadar-Mu kuyakin adalah adil.

Rabbi, maafkan hamba jika selama ini posisi mereka jauh lebih prioritas dibanding malaikat penjagaku di rumah....
Sejatinya bukan itu yang kumaksud.
Kuyakin Kau jauh lebih paham hamba-Mu yang lemah ini.

Rz-19072013

Tumor (part3) : ikhtiar tak kunjung akhir

Foto rontgen, CT-scan, MRI, biopsy, [semacam] endoscopy/bronkoscopy (memasukkan selang berkamera ke dalam bagian tubuh terkait), hingga pengangkatan massa (operasi untuk ke-3 kalinya) telah dilakukan... kami tak akan berhenti berusaha, Rabb! Kami selalu yakin, Kau tak akan memberi ujian di luar kemampuan kami....

Kutipan di atas gue tulis disini. Masih curhat tentang apa yang dialami nyokap gue. Kanker.
Dan terakhir, tahun lalu... ketika gue sudah hampir menyerah dan entah harus berbuat apa, dokter pun sudah menyarankan pada opsi laser/kemoterapi. Ya, sakit nyokap tergolong sakit "unik" dan langka. Hingga akhirnya tim ahli membawa kasus ini ke "sidang khusus" para ahli di RSCM Jakarta dan meminta nyokap melakukan berbagai pemeriksaan.
Ketika sampai pada akhirnya di suatu pemeriksaan, salah satu dokter ahli bilang, "loh? ini kenapa masih berobat jalan? harus segera disiapkan untuk laser!", dan nyokap pun dibawa ke ruang persiapan laser sampe akhirnya petugas administratif meminta jaminan dan membuat nyokap memutuskan untuk minta diantar bokap (dan bokap pun tidak bisa berbuat apa-apa karena persoalan jaminan itu).
Ya, ini tentang biaya!
Akhirnya keluarga gue merasakan apa yang orang-orang itu rasakan...
Almarhum adek Nasrul, almarhum Devi, dan beberapa orang lain yang gue kenal terkena tumor/kanker dan kesulitan biaya berobat...

Ikhtiar lain pun dilakukan... obat herbal!

Sejak kepulangan ke rumah, nyokap terlihat terbebani, tapi beliau coba tegar walau di beberapa kesempatan beliau tidak mungkin menutupi rasa sakitnya...
Hingga akhirnya tetangga memberi info tentang obat herbal...
Sampai lah pada hari ini, obat itu terus dikonsumsi, walaupun terlihat bahwa memang Allah memberi keringanan pada nyokap. Beliau jarang mimisan atau sakit kepala (saat gue bersama beliau).
Tapi petang tadi, selepas isya' nyokap minta gue untuk netesin 1 botol suntikan "air perasan serbuk cendana" ke dalam hidung beliau. Sebelumnya, biasanya nyokap cuma minta ditetesin 3-5 tetes cairan itu. Tapi tadi, sktr 25 ml air itu minta "disemprotin" ke hidungnya. Allahu akbar! Masya Allah, aku coba perlahan teteskan, tapi ternyata beliau minta "disemprot"!

Can you imagine it?
Waktu berenang di laut, terus kemasukan air laut ke hidung atau mulut, bagaimana rasanya?
Ketika ambil air wudhu, kemasukan air waktu membersihkan hidung, bagaimana rasanya?
Tatkala tersedak air minum, bagaimana rasanya?

Laa hawla wa Laa Quwwata illa Billaah...
Tiada daya dan upaya melainkan dengan ijin Allah...

"Man Qala Laa Haula wa laa Quwwata illaa Billaahi kana dawa'an min tis'atin wa tis'iina da'in, aisaruha al-Hammu"
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassalah, bersabda :
"Barangsiapa yang mengucapkan Laa Haula wa laa Quwwata illaa Billaahi maka hal itu sebagai penawar baginya dari 99 penyakit, yang paling ringan adalah kebimbangan"
(Hadis Riwayat Tabrani)

Dan kalimat dzikir di atas menjadi pengantar nyokap setelah gue bantu "semprot" cairan cendana itu...

Allahu ghayatuna...
Ar-Rasul qudwatuna...
Al-Qur'an dusturuna...
Al-Jihad sabiluna...

Rabb, tak ada yang sempurna dari hamba, pun dengan ibu hamba...
tapi kesabaran ibu hamba, jadikan itu sebagai penggugur dosa-dosanya dan obat bagi kesembuhannya..hanya padamu kami ikhlaskan segalanya, Sang Maha Dokter Yang Maha Penyembuh...Amiin yaa Rabbal 'alamiin....

Cileungsi, 18 Februari 2013

Doa dalam Tiap Hembusan

Luar biasa!
Lagi-lagi Allah Maha Dahsyat!
Berdo'a-lah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan
Sebuah janji Allah yang tertuang dalam surat cinta-Nya, Q.S. Ar-Ra'd : 31.
Dan, aku buktikan di semester ini, dari awal semester tiap kali masuk ke "ranah" akademik aku selalu berdoa "bismillah LULUS 2012", dan janji Allah itu tidak pernah palsu, kawan...

Alhamdulillah, Allahu Akbar!


Trip to Make a Surprise

"Segala sesuatunya harus dipersiapkan dengan baik!"
Ini yang selalu disampaikan oleh orang tua-ku.


Apalagi sebuah surprise untuk membahagiakan orang lain. Maksudnya sih baik, pengen bikin orang lain happy, dan pastinya ada kepuasan tersendiri buat kita yang ngasih kejutan itu. Iya kan? :D


Tapi, kalo ujung-ujungnya berantakan? Surprise-nya batal, yang paling bikin nyesek itu loh, diri sendiri pastinya ngedumel abis-abisan! Trust me!


Ini pengalamanku yang entah ke-berapa-kalinya...
Awal bulan lalu, ketika dengan sengaja nge-pas-in waktu berkunjung ke suatu kota untuk refreshing dengan maksud "sekali menyelam minum air" barengan dengan milad seorang sahabat, eh eh malah ga ketemu juga gara-gara doi yang sibuk banget... hehe... gapapalah yaa... ^^


Trus yang kedua, maksud dan tujuannya sama, "agenda spesial" bersama si kawan satu yang aneh. Planning-nya sih dari pagi, tapi karena tau si doi pasti kerja, akhirnya memutuskan untuk bertemu sore hari. Tak disangka, hujan deras menyapa, kemacetan dimana-mana, akhirnya malam hari (pukul 7 pm, ga malam untuk ukuran aktivis yang biasa pulang larut :D) baru tiba di suatu kota di luar sana yang emang ga terlalu jauh dari domisili, eh pas di-SMS doi responnya lama bangeet... mati kutu, boo! haha...


Intinya, segala sesuatu emang harus direncanakan dengan matang! Se-simpel apapun kegiatan yang ingin kita buat, kita harus membuat planning se-detail mungkin!
Oke?!




*pengennya mau bikin tulisan yg menggambarkan judul, tapi ya emang gitu, catatan ini bukan tip melainkan trip! Tapi bisa berarti dua-duanya :D

SJSN, BPJS, dan Nasrullah

Salam,
Rekan2 setanah air...
Beberapa waktu lalu, kita sebagai mahasiswa mungkin bangga mengenakan almamater bersejarah masing2, berteriak, tak pedulikan panasnya matahari, demi satu hal, SAHKAN RUU BPJS!
Saat ini?
UU BPJS itu telah legal.
Memang baru beberapa hari lalu, beberapa di antara kita bangga, bahkan mungkin celotehan ringan khas anak muda pun keluar, “sebagai bukti untuk anak cucu kita nanti”. J
Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
Ya, itu definisi dasar berdasarkan UU SJSN yang telah disahkan di tahun 2004, jauh sebelum pro dan kontra pengesahan UU BPJS yang merupakan amanah konstitusi dari UU SJSN tersebut.
Pertanyaannya sekarang, pada definisi jaminan sosial di atas, Seperti apakah kebutuhan dasar hidup yang layak? Saya bukanlah ahli hukum yang mengerti banyak tentang perundang-undangan. Saya hanyalah seorang calon engineer, yang bagaimanapun mungkin terlalu banyak menganalisa, tetapi harus berakhir pada kesimpulan untuk mengimplementasikan atau tidak. Ya, kesimpulan terakhir ada pada hasil akhir dari apa yang dianalisa.
Okelah, saya tidak perlu banyak bicara tentang itu.
Kembali pada persoalan jaminan sosial.
Disini saya hanya akan menitikberatkan pada kesehatan.
Ya, kesehatan! Pendidikan yang seharusnya menjadi solusi dasar dari segala macam persoalan bangsa akan saya bahas pada tulisan saya selanjutnya.

.KESEHATAN.

Beberapa waktu lalu, setelah keluar hasil Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan ibu saya, saya tidak mengerti apa yang ada di selembar kertas putih itu. Semua berbahasa medis. Hingga akhirnya memaksa saya untuk menanyakan pada ahlinya. Bukan tentang hasil ini yang akan saya bahas. Tapi, MASALAH BIAYA.
Sempat berbincang banyak dengan ibu saya, “kalau bapak misalnya ga mampu bawa ibu ke rumah sakit, periksa ini itu, operasi, beli obat, dsb... gimana kondisi ibu ya sekarang?”.
Saya hanya mengulang pertanyaan itu dalam hati, “gimana nasib orang yang tak mampu ya jika mengalami hal ini? Atau mengalami hal lebih parah dari ini?”. Pertanyaan ini terlontar bukan karena keluarga saya berlebihan secara materi, namun memang untuk saat ini bisa dikatakan sebatas cukup, walaupun saya tahu, bapak saya bekerja ekstra beberapa tahun terakhir ini untuk saya dan adik saya, dan saat ini untuk ibu saya tentunya.
Pertanyaan yang saya sendiri tak sanggup menjawabnya. Tamparan bagi saya untuk segera menyelesaikan “beban” ini. Seperti akhir tahun lalu, ketika saya harusnya sudah menguatkan azzam untuk menuntaskannya segera. Aaaah... sudahlah, itu yang lalu!
Malam ini, kembali pertanyaan itu memenuhi pikiran saya. Ketika saya yang semula hanya ingin mencari informasi tentang banjir di ibu kota. Namun, yang saya dapatkan lebih dari sekedar mengiris perasaan saya.

------------------------------------------------------------------------------
Namanya Muhammad Nasrullah, bocah berusia 1,5 tahun dari keluarga kurang mampu menderita retinoblastoma (tumor ganas yang berasal dari retina). Pekerjaan orang tua Nasrullah adalah berjualan ikan dari kampung ke kampung, terkadang bahkan tidak berjualan dikarenakan barang dagangannya tidak ada. Nasrullah hanya bisa dirawat di rumah, karena tak mampu untuk membayar biaya rumah sakit. Walaupun (menurut informasi) biaya operasinya gratis, namun uang untuk menebus obatnya tidak ada.
Astaghfirullah...
Hati ini pilu, “Rabb, peluklah adikku ini selalu dalam belaian kasih sayang-Mu, jaga pula ibu hamba yang mungkin sedikit lebih beruntung darinya, bagaimanapun kami hanyalah hamba-Mu yang lemah tak berdaya”.

Asing dan Berbeda

derap langkah penuh ritme kudengar sendu...
hingar bingar nada tanpa cela di sekitar tak terasa merdu...
begitu asing dan berbeda...
hanya pandangan kosong yang dapat menggenggamku...
mencekik segala emosi, mencengkeram erat senyum pahit...

lantas...
dalam penat kubercerita pada angin yang seolah mengerti...
tentang sepat yang menyapa ujung lidahku..
seolah ia pun merasakan asing yang tak jua pergi...
jangankan tawa atau koar lantang sang elang yang perkasa, gelegar petir yang membahana dan memekakkan telingaku itu terasa begitu asing dan berbeda... seolah terjadi begitu saja...
tanpa arang... tanpa asap...

asing dan berbeda....
di akhir Januariku ini....
memulai segalanya...

dan, ketika kutengok album biru tua itu, 
aku rasakan aura asing dan berbeda...
bahkan, aku tak mengenal satu pun modelku itu...
sungguh asing dan berbeda....
hanya goresan tangan seseorang yang kulihat di akhir sampul, 
itu adalah kamu, sahabatku...
sahabat yang selalu ada dan tak pernah mungkin terasa asing dan berbeda...
sahabat yang selalu mendekapku begitu hangat...
sahabat yang senantiasa memberikan safety net terbaiknya...
itu adalah kamu... kamu, sahabatku...


   

Celotehan Riza, 31.01.2011

Pasukan Bertambah, lagi-lagi anak TEKNIK (RTUI in action)

Cerita ini tentang kisah RTUI yang semakin dinamis dengan orang-orangnya yang juga semakin colorful...

Taukah anda tentang RTUI?
Relawan Teknik Universitas Indonesia (baca : RTUI) lahir dari keprihatin beberapa orang (yang dulunya) anak muda -- (ex) mahasiswa FTUI -- atas kondisi bencana alam yang menimpa Padang beberapa waktu silam. Keprihatinan ini tidak semata-mata karena darah Minang yang mengalir pada sebagian mereka yang turun, tapi karena kondisi kampus yang seolah acuh tak acuh melihat bencana ini. Yaa... ketika itu sedang berlangsung hajatan akbar yang bernama Pemira (Pemilihan Raya).


benci rumah sakit

kalau anak kecil ditanya tentang cita-citanya, jawaban yang kita dengar pun beragam...
tetapi, ketika saya masih di bangku SD, kebanyakan teman-teman saya ingin menjadi dokter, ada pula yang ingin menjadi guru. tetapi saya ingat, saya satu-satunya siswa yang bercita-cita sebagai insinyur. 
kemudian, guru saya bertanya, "kenapa riza mau jadi insinyur?"
lantas saya pun menjawab, "karena riza takut jarum suntik, riza ga mau nyuntik orang, ntar kesakitan, kasihan. riza juga ga suka bau obat, rasanya pahit, jadi riza ga mau jadi dokter. bapak riza juga insinyur, riza mau kayak bapak."
jawaban simpel nan lugu.

Saat Pria Bicara Tentang Wanita (Perempuan baca nih :p)

tulisan ini hanya mau nge-share hasil penelitian seorang teman soal wanita dimata pria

===============================================

Ajie Marzuki Adnan

===============================================

Perempuan…..

Bagi kami para Pria, perempuan adalah Alien yang bahkan lebih rumit dari Xenomorph dalam film Alien Series. Bagi kami para Pria, perempuan adalah makhluk yang lebih kompleks dan susah dipahami ketimbang tugas skripsi/tugas akhir kami….

Tulisan ini BUKAN ide sang penulis sendiri. Tulisan ini ditulis berdasarkan kesaksian 20 responden pria. Untuk detail mengenai para responden, silahkan baca di bagian akhir tulisan ini.

Ada satu kesamaan saat saya bertanya “Apa yang ada dipikiran anda saat mendengar kata PEREMPUAN?", sebagian besar dari mereka menjawab saat mendengarkan kata perempuan mereka langsung membayangkan manusia ayu dengan rambut panjang. Sebagian lagi menjawab mereka langsung teringat dengan, maaf, SEKS. Oke, anggap ini adalah prologue karena tidak menggambarkan apapun mengenai perspektif Pria atas perempuan…

Fine, selanjutnya saya tidak perlu selalu menulis “saat saya bertanya mereka…”, “sebagian besar dari mereka…”, atau “mereka para responden…” karena toh sebagian besar tulisan di sini adalah pikiran-pikiran mereka juga.

Sebelumnya saya peringatkan kepada para Perempuan yang membaca tulisan ini kalau tulisan ini sangat menunjukkan tendensi “memihak” kaum Pria. Karena bagaimanapun 100% responden disini adalah pria jadi saya kira sangat logis kalau tulisan ini adalah bisa dibilang “curhatan” pria terhadap wanita. Silahkan kalau anda para perempuan tidak terima, karena toh ini adalah pikiran kami para pria dan bukan pikiran anda.

Perempuan itu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sebenarnya dimuliakan, namun budaya manusia pada umumnya menempatkan perempuan sebagai makhluk yang “layak” ditindas dan “lemah lahir batin”. Memang hal semacam itu sangat berbau “genderisasi” tapi ya apa mau dikata, kita hidup di dunia yang memang penuh dengan generalisasi, asumsi dan stereotyping.

Kadang perbedaan pola pikir antara Pria dan Wanita menyebabkan “tabrakan”. Kalau kita sering mendengar sebuah buku yang berjudul “Clash of Civilization”, maka mungkin “tabrakan” antara Pria dan Wanita dapat dibuat judul “Clash of Genderization”.

Tabrakan ini bukan isu sepele, banyak penelitian (silahkan liat sendiri sekitar anda, atau paper-paper hasil penelitian mengenai hubungan pria-wanita di google) yang mengungkapkan bahwa perbedaan pola pikir, sifat, perspektif dan asumsi antara pria dan wanita sering mengakibatkan ketidakharmonisan dalam hubungan, baik itu hubungan pertemanan, rekan atau paling utamanya hubungan romantisme. Dan pastinya, untuk menarik minat para pembaca saya disini hanya akan membahas mengenai tabrakan dalam konteks hubungan romantisme, oke?

Perempuan adalah makhluk yang sangat beruntung, karena mereka diberi kelebihan oleh Tuhan untuk mudah melupakan mantannya dan mencari penggantinya dengan sangat cepat. Berbeda dengan Pria yang relative membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk melupakan mantan kekasihnya. Hal yang sangat mengejutkan saya adalah 100% responden menjawab berapa rata-rata waktu yang diperlukan untuk benar-benar melupakan rasa sayang terhadap orang yang pernah mereka sangat sayangi adalah berkisar antara 6-10 tahun (malah banyak yang lebih)! Bahkan saat telah menemukan kekasih pengganti, rasa sayang terhadap mantan kekasih sebenarnya masih sangat besar lebih besar daripada kekasihnya yang baru tersebut.

Bagi pria, kekasih sangat-lah penting. Kenapa penting? Karena bagi pria, Kekasih adalah SATU-SATUNYA tempat dimana seorang Pria bisa menunjukkan sisi lemahnya. Kekasih adalah SATU-SATUNYA tempat dimana seorang pria bisa menunjukkan sikap melankolisnya, sikap halusnya dan bisa dibilang sikap manjanya.

Pasti yang perempuan pada bingung nih kenapa bisa kekasih jadi tempat satu-satunya untuk hal-hal itu? Sebenarnya ini keluar dari konteks, tapi karena banyak yang nanya jadi saya jawab aja. Karena ya itu lah pria…. Pria ngga biasa curhat sesamanya. Lihat aja di inbox pria, ada ga sms dari sesama pria (sms-an banyak)? Berbeda dengan perempuan yang biasa cerita ngalor-ngidul sama temen perempuannya sampai nangis-nangis. Pria ngga pernah bisa manja-manja dengan orang tuanya seperti yang biasa perempuan lakukan dirumah. Di depan orang tua dan kawannya, seorang Pria selalu tampak kuat dan maskulin… Itulah mengapa ada pepatah “Dibalik kehebatan seorang Pria selalu ada wanita hebat yang mendampinginya”.

Oke cukup ngomongin tentang Prianya, sekarang balik ke Perempuan…

Perempuan juga merupakan penipu yang sangat buruk. Eits, jangan salah sangka! Maksudnya bukan perempuan itu tukang tipu, tapi saat perempuan berbohong maka mereka adalah pembohong yang sangat buruk! Sangat terlihat kegugupan Perempuan saat sedang berbohong, entah itu dari pandangan matanya yang jelalatan kalau sedang bohong atau dari kata-kata yang agak gagap (kalau bohong hal besar). Yang berpikiran seperti ini ada sekitar 14 orang yang berarti lebih dari 50% jumlah responden.

Mungkin cocok kalau dibilang Wanita adalah makhluk matrialistik. Dan lagi-lagi, 100% responden mengatakan hal seperti ini (kalau yang ini sih engga kaget lagi si penulis). Dan yang unik, ayah saya sendiri juga berpikiran seperti ini tentang ibu saya, hahaha… (entah dia bercanda atau serius soalnya waktu itu ada ibu saya ditempat :p) Mungkin memang sudah kodrat kalau semua perempuan di muka bumi ini matre kali yah? Jadi ya buat pria-pria, terima aja deh kenyataan kalau semua perempuan di bumi ini pada haus uang semua.

Lebih dari 15 orang menjawab bahwa perempuan itu MANJA. Oke, memang benar kalau Pria itu suka perempuan manja, tapi ya jangan keterlaluan lah. Cukup sewajarnya saja :)

Dan sikap Perempuan yang paling dibenci ternyata adalah sifat suka ngatur. Perempuan otoriter yang suka mengatur-mengatur ga pernah direncanakan untuk menjadi kekasih sejati seorang Pria. Sama hal nya dengan sifat over-protektif, pria sangat benci bila kekasihnya terlalu protektif karena bagaimanapun bagi kami para Pria ada berapa hal yang bahkan seorang kekasihnya tidak berhak mencampurinya.

Seorang Pria suka wanita yang cantik. Ya, mungkin ini kedengaran tipikal tapi ternyata “cantik”nya perempuan dimata pria tidak selalu cantik wajah dan/atau tubuh, tapi juga cantik di dalamnya alias mempunyai kepribadian yang baik pula. Perempuan yang cantik luarnya saja, hanya cocok dijadikan pemuas hawa nafsu.

Sebagian responden merasa bermasalah dengan sikap perempuan yang tidak bisa setia (wah ini sih sesuai dengan pendapat penulis). Namun sebagian lagi menganggap bahwa perempuan yang tidak bisa setia anggap saja sebagai, maaf sebelumnya, Jablay (pelacur)..jadi di bawa enjoy aja (si penulis sih ngga setuju ma pendapat ekstrim gini).

Kebahagiaan seorang Pria adalah ketika memiliki seorang kekasih yang setia, karena bagi pria mencari wanita yang setia (mau diajak susah sama-sama) itu sangat sulit (berkaitan dengan sifat wanita yang mau enak sendiri).

Bagi responden muslim, kerudung ternyata tidak memegang peranan krusial/mutlak. Apalah artinya sebuah kerudung namun kelakuan tidak menggambarkan sifat wanita berkerudung. Pria lebih mementingkan akhlak dan sifat daripada hanya sekedar penutup aurat belaka.

Sebagian kecil responden (entah otak mereka memang rusak permanen atau lagi error) menganggap bahwa perempuan yang mau menang dan enak sendiri adalah seperti boneka: Beli, mainkan dan buang..sadis memang, tapi yah memang ini jawaban mereka mau gimana lagi.

Dan hal yang paling rumit bagi Pria dalam menghadapi perempuan adalah saat mereka DIAM. Diam nya perempuan bagi Pria adalah “Neraka” dunia. Perlu diingat bahwa pria bukan cenayang atau dukun yang bisa baca pikiran orang lain, jadi diamnya perempuan bukannya menyelesaikan masalah tapi justru memperumit masalah karena tidak ada komunikasi dua arah. Jadi jangan salahkan pria kalau kami salah menanggapi diamnya anda karena kami bukan dukun.

Kami para Pria sangat menyukai wanita cerdas. Alih-alih menyukai wanita tak berotak yang hanya ahli di dapur dan di ranjang, Pria menganggap perempuan cerdas itu lebih seksi dan hot, dan tentunya lebih dapat dipercaya dan diandalkan dalam berbagai hal.

Bagi pria, wanita punya satu hobi yang agak gila: Suka membesar-besarkan masalah kecil. Pria tidak habis pikir kenapa perempuan hobi banget bikin masalah baru. Masalah yang sebenarnya sepele tapi dibesar-besarkan sehingga jadi masalah besar dan merembet kemana-mana. Karena kami pria lebih suka menyelesaikan masalah daripada memperbesar masalah (si penulis agak ga paham bener sama hal ini, mungkin karena belum ada pengalaman kali).

Begitulah kira-kira pendapat pria mengenai perempuan, dan memang tidak saya tulis semua karena akan jadi terlalu panjang dan membosankan. Jadi bagi anda perempuan yang membaca ini, jangan tersinggung apalagi marah karena inilah cerita kami para Pria mengenai anda para perempuan. Kalau anda merasa pendapat kami pria mengenai wanita banyak yang buruk, maka waktunya bagi anda untuk mengoreksi diri sendiri dimana letak kesalahan anda. ^^

Responden Diambil dari perguruan tinggi Unas (Fisip & Teknik: 8 orang), UI (Sastra & Fisip: 4 orang), Trisakti (Hukum: 1 orang), BSI (2 orang), Gunadarma (1 orang), UP (Hukum: 1 orang), ITB (1 orang) dan dari profesi wirausaha. Usia para responden rata-rata berkisar dari 19-25 tahun dengan pengecualian 2 orang responden berusia lebih dari 35 tahun.

NB: Tujuan penulisan notes ini adalah untuk menyadarkan kita semua, terutama saya sendiri bahwa antara Pria & Wanita adalah 2 makhluk yang mempunyai karakteristik jauh berbeda sehingga perlu dimiliki rasa saling memahami dan mengerti jalan pikiran masing-masing gender. Saya menulis dengan subjek PRIA karena pria lebih sulit terbuka untuk hal-hal semacam ini, berbeda dengan wanita yang ekspresif sehingga mudah diketahui masalah yang dihadapi.

===============================================

kalo saya pribadi, terserah para pria beranggapan apa tentang kami para perempuan. toh semua kembali ke individu masing2. karena, beberapa sifat di atas terkadang juga dimiliki oleh sebagian pria. dan harapannya, ini bisa menjadi bahan renungan bagi kami para perempuan. :-)
tapi saya ga semuanya ada disana kok! hehe... :D

body-guard-ku yang HEBAT!

Ini mungkin hanya cerita biasa, tapi ini sungguh membuat saya bangga dan menitikkan air mata...

Di awal masa perkuliahan saya di salah satu kampus terbaik di negeri ini, Universitas Indonesia, Depok, lelaki gagah itu yang selalu mengantarku, dan menjemputku dari asrama untuk kembali pulang ke rumah.
Tiap malam hari di akhir pekan menjemputku, dia selalu menanyakan, "uda makan? makan dulu ya!" dan tiap kali aku pun menggeleng menandakan belum makan, dia pun kembali bertanya, "mau makan apa?". Tiap aku mengatakan, "terserah", dia kembali berkata, "mbak isa maunya apa?". Dengan sabar, ia menuruti kemauanku.
Dia tidak pernah sekalipun memanjakan saya tanpa alasan! Dia selalu mengajarkan saya tentang kemandirian dan bagaimana hidup ini harus kita jalani.
Sejak kecil saya didik bahwa untuk mendapatkan sesuatu, kita harus berusaha! Ketika saya ingin memiliki sebuah sepeda, orang tua saya memberikan syarat untuk menghapal Al-Fatihah dan artinya. Mungkin di masa sekarang, yang notabene TPA ada dimana-mana, dan lain sebagainya, itu hal mudah. Tapi ketika itu saya masih anak kecil berusia 4tahun yang hanya mengaji sebagai "anak bawang" di sebuah mushollah kecil di kompleks rumah saya.
Rutinitas antar-jemput itu pun berlangsung tidak lebih dari 1 semester perkuliahan saya! Ketika saya sudah bisa naik angkutan umum, dan meminta di-antar, lelaki itu bilang, "kan uda bisa naik angkot sendiri!" kalimat itu tidak menyakitkan, karena itu adalah sebuah pembelajaran bahwa saya tidak boleh memanjakan diri walaupun ada fasilitas antar-jemput yang ditawarkan! Karena, lelaki itu pun masih cukup sering meng-antar-jemput saya, ketika kondisinya memungkinkan untuk antar-jemput! :) yaa... karena dia adalah body-guard sejati saya!


Yaa... lelaki itu adalah Bapak saya!

Banyak alasan-alasan sangat detil yang diberikannya secara tersirat ketika melakukan sesuatu.
Ketika akhirnya hanya pilihan CS1 atau Tiger untuk menemani rutinitas saya!
Tanya, "kenapa hanya motor cowok padahal saya adalah seorang cewek?"
Alasannya singkat, demi keamanan saya! see?? what the reasons deeply?

Hingga akhirnya di suatu malam, ketika saya minta dijemput di per-empat-an Cileungsi seperti biasa saat saya memilih untuk naik angkutan umum sebagai media transportasi, Bapak dengan sigap merespon SMS saya dengan langsung menelepon saya dan menyampaikan untuk mengirim SMS jika sudah hampir sampai.
Malam pun kian larut, jam di HP saya menunjukkan pukul 08.32PM ketika saya tiba di bawah jalan layang per-empat-an Cileungsi. Di tempat biasa saya menunggu Bapak, ada seorang lelaki bertampang sangar mendekati saya sebelum akhirnya Bapak datang dengan gagahnya dan saya pun langsung duduk di bangku penumpang si Revo hitam.
Biasanya Bapak langsung menanyakan apakah saya sudah makan atau belum, namun berbeda dengan malam itu! "Orang tadi ga ngapa-ngapain mbak isa kan?", dengan suara agak parau Bapak menanyakan itu penuh cemas dan memastikan putri sulung-nya baik-baik saja dan telah aman.
Saya pun menenangkannya, "Nggak kok! Isa juga ga ngomong apa-apa ama dia! Tenang aja!", kataku tak lupa menyunggingkan senyuman walaupun aku tahu Bapak tidak akan melihatnya.
Sedikit obrolan yang terjadi malam itu.
Dari sana, terlihat sekali kekhawatiran Bapak dan segudang alasan marah yang tak pernah ia tunjukkan secara langsung, tapi selalu kurasakan auranya dan aku pun belajar banyak untuk menterjemahkan segala hal yang tidak tampak jelas...

05021990 - 05022010 = -20


seakan kembali menjadi anak SD yg belajar berhitung...
ya, judul di atas bukanlah suatu hal yg provokatif! hehe...
hanya sebaris angka tanpa arti mungkin!
tapi bagi saya, sebuah pencapaian yg masih sedikit asing....

"20"
angka 20 menjadi fenomenal bagi saya...

05022010 => Jumat, PSB ganjil 2010 @K.106
bukan itu!

05021990 => it's my birthday!
YA! 20 tahun yg lalu lah saya dilahirkan!

20 menjadi suatu pencapaian yg harusnya bisa membawa saya lebih dewasa....
bukan lagi masa2 ABG seperti saat2 sweet-seventeen!

20 bukan usia untuk main2 dalam bertindak dan berpikir tentang sesuatu!
sebuah tantangan untuk menganalisa lebih jauh dan lebih dalam...

YA! 20 menjadi angka yg sangat fantastis untuk saya! masih shock dengan angka 20!

-20


jatah usia saya sudah -20!
lantas, apa yg sudah saya lakukan 20 tahun ini?
sudahkah saya mengefektifkan waktu saya?
banyak waktu yg mungkin tersia-sia-kan hanya untuk hura2! :(
sadar dengan sangat nyata bahwa saya tidak tahu berapa lama lagi ruh ini masih di kandung badan...
sadar setinggi-tingginya bahwa tiap detik yg terlewati nantinya akan diminta pertanggungjawabannya!
semakin takut! but I must face it!

lantas apa yg terjadi pada 5 Februari 2010?
akhirnya terlewati dengan cerita yg berbeda dengan hari2 yg lalu....

di awali dengan batuk yg dahsyat, insomnia, dan sakit perut di pagi menjelang siang hari...
lantas, apa?
gak ada yg sangat spesial dari yg diharapkan, karena emang tiap hari itu harusnya sama...
gak ada telpon di jam 12 tepat kecuali telpon dari bapak saya yg hanya nge-cek kondisi saya, menanyakan obat batuk, dll... sms pertama pun saya terima pukul 05.58, gak ada kata2 ultah, yg ada hanya "ciye riza, traktir yah"!
dan speechless aja, itu sms-nya dari bos saya... hehe... jadi terharu dapet sms pertama dari orang penting seperti beliau... *ada yg tau siapa?* lol

jam mungkin menunjukkan pukul 12 lebih waktu kantek. :D
di sela2 pembicaraan bersama wulan A'07, datanglah segerombolan cewek2 elektro 2007,
yaa... there are alifia, puspa, ulil, and also ocha yg uda sebelumnya ada di sebelah saya! :D
*mulai curiga*
tiba2, konser dimulai... hehe.... jadi malu... yg tadinya gak ada yg tau, mulai banyak yg ngucapin

"happy birthday"....

^_^
thanks all...

abis itu, kuliah deh!
oia, karena hari jumat, dosennya minta kuliah dimulai pukul 13.30
jadilah karena masih 13.10an, saya bertebaran dulu deh ke jurusan.. hehe....
eh, ketemu imam & dahlan di selasar....
"riza, selamat ulang tahun", kata imam...
"iya, thanks yah... mana kadonya? hehe", pastinya ini hanya guyonan...
eh, imam langsung ngeluarin boneka Mr.Bean-nya dan disodorkan ke saya! kaget,
"mau gak?", tanyanya.
"serius, mam?"
"iya, bener, ntar gw beli lagi deh! tapi foto dulu buat yg terakhir kalinya", kata imam sambil mengikhlaskan si brownies itu... hehe... harusnya brownie ya? lol
terus si dahlan malah dengan polosnya nanya,
"emang kak riza ultah hari ini? kok gak ada disitu?" tanya dahlan sambil nunjuk ke arah kabel (kalender b'day elektro).
"he'eh, ada kok! :)"
"masa sih?" dahlan masih gak percaya
terus tiba2 dahlan ngasih saya koin 100rupiah kuningan! wow!
so sweet....
bukan masalah nilainya, tapi itulah dahlan!
insya Allah gw gak akan lupa dengan kekonyolan2 yg lw buat, dahlan si autis! hehe....

oke, next...
kuliah untungnya berjalan biasa2 aja....

setelah itu?
bimbang!
rapat BPH BEM mulai jam 4 dan juga bentrok dengan kumpul imaginecup DTE!
karena minggu lalu uda gak bisa dateng, akhirnya saya memutuskan untuk datang ke mulmed lebih dahulu, ntar selesai itu baru ke R.BEM.
kesalahan saya adalah saya ijin sampai jam5, tapi saya datang ke R.BEM jam6lewat! :(
maaf untuk waktu yg terdzolimi karena saya...

ya, itu sempat menjadi pemicu saudara2 saya di BEM "ngerjain" saya..
tapi, saya gak tega lihat wajah maman yg emang gak bisa marah.. hehe....

but, it's so sweet to reminding me how close we are...
setelah sholat maghrib, ke ruang (lagi) ngeliat ada lilin di balik laptop, dari jauh gak keliatan kuenya, dan ternyata emang gak ada kue! hehe...
tapi yg lebih surprise adalah ICE CREAM! hmmm.... yummy! :)
thanks yah!

then?
nunggu saudara sepupu rz di haltek buat ngasih camdig,
terus balik lagi ke ruang BEM buat makan,
terus ke PSB deh...
eh, pas mpe K.106 diserbu temen2 2008 yg ngucapin met ultah...
thanks buat semuanya....


did you know?
I didn't really understand what I've done!
Today is my birthday, but I still don't know must be happy or not...
That I know, I've best bro/sist like you! :)

please, still reminder me for being better...

hope for our relationship that "tak lekang oleh waktu"



Allah tau yg terbaik untuk kita!
tidak harus selalu yg kita inginkan!
tapi pilihan-Nya adalah yg kita butuhkan!

SEMANGAT untuk hidup yg lebih bermakna!




*percakapan di atas kurang lebih seperti itulah ya, karena saya juga tidak merekamnya! lol

dipost-kan juga di: http://www.facebook.com/note.php?note_id=462974805537

semoga menjadi yang terakhir...

ntah malam ini malam terakhir aku nulis di kosan pertamaku (pondok pinky.red) atau bukan... tapi aku hanya ingin sedikit bercerita tentang kondisi yang aku alami beberapa waktu terakhir ini... kenapa harus aku tulis di blog? karena menurutku, sampai saat ini, blog merupakan media penyimpanan yg bisa aku kenang sampai kelak dan dimanapun aku berada (ntahlah - anda mungkin mengerti maksud dari satu kata ini). tidak ada yang pasti dan segalanya hanyalah kita rencanakan sebaik yang bisa kita rencanakan...

pernah terbersit untuk mencintai seseorang... memiliki hubungan khusus dengannya, dan memberikan segala perhatian untuknya...
TAPI...
mungkin sampai saat ini aku pun tidak tahu bagaimana perasaanku yang sesungguhnya...
hanya kebohongan yang menipu diriku sendiri...
membuat aku sedikit depresi...
bahkan... hal-hal terpenting aku anggap sepele...
kuliahku terlantar... pun dengan segala aktivitas duniawi yang menjadi amanah besar untukku...

yeah, dirinya mengalihkan duniaku...

aku benci saat-saat seperti ini...
aku benci diriku!
aku tidak berhak menyalahkannya,
kenapa?
ya, karena aku lah pelakunya!
ini masalah manajemen hati....
ternyata aku belum lulus!

dan, sampai detik ketika aku menulis ini, aku tidak bisa pungkiri bahwa pikiranku ada disana.. mengingatnya... mencoba menyapanya dalam hampa... membisikkan sekelumit harap... pun inginkan menggapai bayangnya...

aku pun tersadar, semua sia-sia!
air mata dan teriakanku di sepanjang jalan tiap malam yang aku lewatkan dari kampus-rumah, hanyalah KESIA-SIAAN...
tapi, ntah aku harus mensyukuri ini atau tidak...
karena cinta harusnya suci.. namun aku menodainya...
karena rasa ini harusnya manusiawi, tapi aku salah mengartikannya...

ambisiku pun membawa ini menjadi air terakhir yang terteteskan...
tapi, seberapa besar ambisiku?
aku tak sanggup menjawabnya...
aku ingin menjadi sosok riza yang tangguh dalam menghadapi segala masalah yang ada...
seperti halnya ketika dulu aku berhasil menaklukkan rasa itu dan memendam dendam padanya, dan hari ini aku berharap sahabat kecilku yang sempat 'hilang' itu menjadi warna lagi dalam hidupku... layaknya harapku padanya untuk tetap menjadi tinta dalam kebersamaanku seperti setahun lalu.. seperti sebelum malam itu... seperti pertemuan pertama kali... tanpa rasa... tanpa menyimpan dusta...

yaa... aku hanyalah menyimpan dusta ini sendiri...
tanpa mengerti sampai kapan berakhir...

AllahQ, tunjukkan jalan-Mu...

Astaghfirullah... maaf atas lalai yg tercipta...


Baru aja kemaren Nifsu Sya'ban... eh, beberapa hari yg lalu, tgl 3 agustus *kalo gak salah...

yaa.....
Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban...
Katanya, pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan manusia, yakni malaikat Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan kita kepada Allah SWT, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru...
Ibarat bayi yang baru terlahir, dengan buku yang masih putih...
Harapannya, dengan tahu hal ini, kita bisa jadi lebih baik, merenungi segala hal yang terjadi setahun kemaren, agar tidak terulang di tahun ini....

hmmm....
bingung....
seharian ini penuh dengan lelah...
*Yaa Allah, maaf atas keluh yang sering terucap....

6 Agustus 2009, awal cerita advokasi Sosma jalur SNMPTN.

sejak kemaren disibukkan masalah advokasi.
hari ini pun begitu.
di awali dengan berkas yg baru datang ke fasilkom gedung B lanta 6, *wow! sekitar jam 10am.
setelah dihitung, ada 320 berkas maba teknik yang mengajukan proses BOP-B. *wow [lagi]

terus berkutat dengan entri data sampai pukul 5.43pm.

sampai evalusi di akhir pertemuan, berdoa agar selalu dimudahkan, dan saling menyemangati antar Sosma-ers se-Teknik....
indahnya kebersamaan ini... jangan pernah putus ukhuwah ini, Yaa Rabb, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang....
sampai akhirnya tiba di kosan pukul 8pm, setelah makan malam bersama sahabat2 tersayang, dan diwarnai dengan keseleo dahsyat, sakit perut, pusing,... *aduh2 penyakitnya gak elit!

menyempatkan OL untuk kirim email ke Sosma, mampir juga ke FB, dan....
sungguh terkejut membaca beberapa status comment... :O


Yaa... Allah...
sungguh.... hamba tidak bermaksud untuk melakukan kedzaliman ini...

bingung!!!
AMANAH vs MIMPI....

ingin teriak!!!

Yach, gw jg tau gw mungkin salah.. Tp gw slalu bete kalau urusan lomba dijadiin prioritas terakhir.. Mungkin ini emang keliatan ga penting bgi semua orang.. "Ikut lomba bkin game?? Ga penting amat"..Tp bgi gw.. Ini udah jd mimpi gw..






ini masalah prioritas!
ini point terpentingnya!!

dari kemaren ibu selalu telpon, sms, bahkan menasehati rz secara langsung tentang kedisiplinan.






"kunci sukses itu disiplin, dalam segala hal! terutama waktu! mb
ak isa harus disiplin! yg penting juga, JUJUR! karena kunci hidup kita itu, JUJUR dan DISIPLIN!!!"

komitmen dan tekad untuk mewujudkan mimpi, gak boleh hanya sekedar lisan aja!!!

harus displin dalam menjalankan step2 yg telah direncanakan!

ASTAGHFIRULLAH.... BANYAK HAL YG TER-DZALIMI.... YAA ALLAH... MAAF... YAA ALLAH... BERI HAMBA PETUNJUK....
kalau boleh membela diri, hamba tidak bermaksud seperti ini...
ketika pilihan antara amanah dan mimpi...
ketika amanah berbicara mimpi orang lain....
ketika mimpi itu pun berteriak tentang amanah dari orang lain...
pilihan mana kah yg harus di-PRIORITAS-kan???




hati ini sungguh tidak ingin mendzalimi keduanya...

semakin takut diri ini...
semakin takut akan hari esok...
semakin takut atas keputusan yang ditetapkan...

rz tau, Engkau tak akan memberi pelajaran kepada rz di luar kuasa rz...
Yaa Rabb.... apakah ini salah satu pembelajaran menuju kedewasaan???
sungguh, rz berlindung pada-Mu, pasrah akan segalanya dari-Mu....

semakin takut atas proses advokasi yg rz ikut terlibat di dalamnya...
benarkah yg telah kami lakukan?
semakin takut kehilangan orang2 yg rz sayang....
apakah rz bnr2 men-dzalimi mereka?
semakin takut akan amanah yg diberikan....
mampukah rz jalankan semuanya?
semakin takut akan mimpi2 rz...
akankah semua menjadi nyata? bukan hanya semu.. atau hanya menjadi kenangan?
semakin takut....

Ya Allah...
pada-Mu hamba memohon...
kuatkan kaki hamba untuk menopang diri ini...
tegakkan badan hamba ketika punggung ini lelah dan membungkuk lemah...
kuatkan diri ini dengan ikhwafillah yang selalu mengingatkan...
kencangkan tali ukhuwah ini Yaa Rabb...
agar kami bisa bersama meraih ridha-Mu, bersama dalam firdaus-Mu...

Rasa itu belum mati.... akankah?

Setiap ku coba berlari menjauh...
dari asa untuk menghadirkan dirimu disisiku...
setiap itu juga rasa ini bertambah besar...
mungkin ku sudah gila...
mungkin ku sudah buta...

setiap ku coba berlari menjauh....
setiap itu pula aku tak sanggup....

ku tak mau kau terganggu dengan sikapku...
tapi, pastinya kau sudah mengerti yg terjadi...
kau mengenalku dengan baik....
begitu pun aku...

seringkali diriku terjebak oleh kata2ku sendiri....
komitmen yang entah kapan akan benar2 kudisiplinkan...

hanya ingin kau tau,
betapa aku pasrah dan ikhlas atas ketentuan Rabb-ku....
diriku ini lemah....
rapuh...

selalu berharap dan berdoa yang terbaik...
salahkah?
selalu ingin bersamamu, kawan...
salahkah?

sesungguhnya kau telah memberi harapan padaku...
"sahabat selamanya, janji! sampai mati.... tapi, jika kita bersatu nanti?"

aku hanya ingin sahabatku selalu bersamaku dalam setiap kesempatan.
termasuk pendampingku kelak...

aku mulai lelah...
tapi aku bahagia....

haruskah aku benar2 pergi?
aku tak tau jalan lain itu....
begitu pula dengan dirimu...

ketika kau pun mulai jauh...
aku seperti orang pincang....
bahkan orang mabuk!!!
aku hilang arah...
aku bingung....

bolehkah???
membiarkan segalanya mengalir bak air yang terus bergerak mengikuti arusnya?
jika kau pertanyakan itu padaku, aku ingin berteriak..
"BOLEH! asal kau tidak lupa dengan ketentuan yang ada! batasan2 yang ada..."

Rabb...
bimbing kami...
berikan yang terbaik.....

aku ingin berlari....
tapi tak sanggup....
maka biarlah aku menikmatinya...

dan....
rasa ini belum mati!
atau mungkin tak akan mati?
setidaknya sampai saat ini....


Speziell fuir meine schatz,

Kisah Klasik ADVOKASI Teknik...


yaa...
katanya sih MASALAH di teknik itu kompleks banget!
katanya juga, yang paling berMASALAH untuk advokasi UP&BOP ya di teknik!

tahun lalu rz ikut ambil bagian menjadi tim sosma teknik.
wuih, seru banget! menghadapi berbagai karakter maba & ortu-nya.
kenalan ama temen2 sosma jurusan lain...
unik, tiap individu yang rz temui di AKBOP (sebutan tim sosma 2008, singkatan anak BOP, lahir karena ada kasus A*KP_TG* yang sangat fenomenal... haha..) punya gaya yang khas!
andinata, sang maskot...
k'imron, kabid sosma teknik, yg baru datang proses (krn KP) ketika wartawan juga menyerbu teknik, jadi public figure sehari... ^_^
k'fikar, k'ridho, yg senang nyanyi lagu2 melayu...
"tekan tuts-nya dan mainkan..."
cerita setahun yg lalu....

ketika ruang indosat menjadi saksi bisu betapa lelahnya proses itu,
ketika lantai menjadi alas kami tidur... kursi2 berserakan... tumpukan amplol berwarna coklat tersusun menjulang... dering handphone yang tak henti-hentinya berteriak... "sipil2..." ringtone yang menjadi khas... sampah box nasi yang menggunung... jakun yang tergeletak masa bodo... semua menjadi rutinitas tiada henti tim sosma selama libur semester genap di gedung terdepan fakultas teknik universitas indonesia...
cerita setahun yg lalu....

masih teringat jelas dalam memory rz,
k'akhmed yg masih sempat datang ke dekanat walau keesokanharinya ujian skripsi..
adhikur yg mengalami gangguan pencernaan hingga tak boleh mengkonsumsi nasi,
laptop dengan berbagai kesibukan, mulai analisa data, download lagu, film, dsb, bahkan main PS...
survey ke berbagai rumah, dari gubuk hingga istana....
dengan latar camaba yang beragam...
memory ini masih menyimpan jelas kisah2 maba elektro..
mulai dari kisah rebutan tempe, gang rumah yang sempit hingga difi harus menunduk dan miring2 gak jelas, wawancara via telpon tentang 10petak sawah yg ukuran masing2nya tidak seberapa, yang kalo panen bisa makan enak dengan sayur+tempe+tahu, lantas makan gak enaknya apa? nasi+kerupuk! ini nyata, kawan...
masih rz simpan kenangan sidang di ruang rapat besar itu,
ketika terbongkar data palsu rumah kontrakan satu kampung... dan akhirnya BOP yang didapat, 2kali lipat dari batas maksimal BOP-B (makanya jangan coba2!!!)
rutinitas yang diawali pukul 07.00 sampai langit gelap, bahkan sering menginap di gedung itu...
dekanat-PAF-dekanat-PAF-dekanat... ruang indosat-chevron-indosat-ruang rapat besar-ruangan p.sigit... itulah tempat2 yang menjadi aktivitas kami...
cerita setahun yg lalu....

dan kini???
diawali dengan pembuatan alur & teknis oleh kabid&wakabid jurusan....
keterlibatan BP dalam pembuatan alur & teknis, materi & SDM....
sampai akhirnya hari-H entri data terpusat di GKFM lt.2,
semua alur yg kami buat seperti hanya sampah...
rutinitas peng-entri-an data yang membosankan...
sepulang kuliah harus ke GKFM...
klo toh cuma untuk mengAMANkan beras, kenapa juga pake komputer sewaan?
kenapa cuma peng-entri-an data yang dilakukan terpusat?
NYAMPAH BANGET!!!
toh akhirnya dibawa ke fakultas masing2!!!
PERCUMA!!!
mending dari awal di fakultas masing2, apalagi tiap fakultas cuma dikasih 3komputer...
sedangkan teknik? walau dikasih 4, dan berkas yg datang hanya sedikit2, GAK EFISIEN!!!

kini?
prosesnya emang beda! yaa... klo kata pendahulu di sosma, emang tiap tahun akan beda!
tapi ini benar2 BEDA!!!

alur bayangan kami, entri data akan dimulai tgl.5april!
ternyata baru tgl.8april. dan ketika itu elektro hanya ada 1 pasien...
lupa tepatnya kapan, klo gak salah tgl.17april, proses entri data selesai....
hari terakhir ke GKFM, ketika hanya ada seorang anak kesma BEM UI, yang lagi duduk2 sambil baca buku (ntah novel atau apa), kemudian disusul sosok jilbaber kabid kesma BEM UI, dan rz harus meng-AMAN-kan softcopy data entri teknik.
sampai hari itu pun kami tidak bisa screening dari matriks yang seharusnya sudah kami pegang!
(benar2 berbeda dengan 2008)
dan ini terus berlanjut sampai proses ini selesai! kami, tim sosma teknik, tidak pernah tau matriks yang digunakan!!! kami benar2 seperti karyawan yang bertugas meng-ENTRI... pemutusan hasil juga tanpa koordinasi, seperti yang biasa dikenal dengan nama DUBAR — duduk bareng — ala mahalum dan perwakilan sosma masing2 jurusan....

karena di teknik benar2 kompleks....
masing2 departemen dengan kondisi yang berbeda....
sipil, mesin, dan elektro yang hampir sama kondisinya, tidak bisa disamakan dengan kondisi TI&ars!!!

SANGAT2 BERBEDA!!!


tahun ini...


di elektro...


satu per satu camaba lepas...


sampai notes ini rz ketik...
2 camaba pasti kabur, lepas! *semoga mereka mendapat yg terbaik!!!
dan sampai saat ini, masih ada lebih dari 5 camaba yang harus ditolong!!!

dan saat ini, minggu UAS...

Ujian Akhir Semester....


Yaa..

The final exam of this term!!!




Rabb...
Kuatkan hati kami...
Kautkan jiwa&raga kami...
agar kami selalu ikhlas menerima ketentuan-Mu...