Pages

May is for Lombok #2 - Rinjani

Sometimes you never know the true value of the moments until it becomes a memory.
–Anonim



Kenalan dulu yuuk sama orang-orang yang mengukir kenangan bersama selama di Lombok J

First of all, karom perjalanan kali ini, Wentika Putri Kusuma Asih. Walau pun paling muda, si metal’09 ini yang paling keren fisiknya, secara doi anak KAPA (NR : 1147), jago masak pula! Panggilannya Wewen, boleh juga Wentika, tapi kalau mau mention twitter di @wewentika J

The next, ada Ade Sri Rahayu, ini salah satu dari dua orag partner in crime gue selama bergelut di kampus “biru” J Doi juga anak KAPA (NR : 1144). Ini perjalanan panjang kedua gue bareng Ade, setelah sebelumnya ke Krakatau tahun lalu (our crime expedition kami yang lain mah jangan disebut, tentunya bersama belalang tempur gue, bahkan sempet tidur saat nyetir J). Doi bisa di-mention di @adesrirahayu

Sefni Yenti, senior gue yang satu ini adalah aktivis sejati, aktif dimana-mana dah pokoknya, pecinta anak-anak, dan yang ga kalah OK adalah doi sekarang jatuh cinta pada gunung, padahal pengalaman gue kenal doi itu pas nanjak Papandayan doi gam au lagi-lagi nanjak, eh sekarang kok ketagihan ya? :D Mention aja ke @sefniyenti


Terus, para pria yang “menjaga” kami para wanita, ada Adi Hersuni (metal’05), Ilham Firmansyah a.k.a Jaja (metal’05), Arda (metal’05), Mochamad Fani Indiarto a.k.a chef Mochi (metal’06), Bintang (Sastra’06), dan Andi (UGM’07).





Yang paling OKE pastinya yang nulis semua kisah dimari, yeah… It’s me! RIZA J Mention aja ke @rizazizah


Perjalanan pun dimulai malam itu juga setelah semua anggota tiba di Bandara Lombok Praya. Minggu, 5 Mei 2013, sesuai rencana kami akan memulai pendakian dari jalur Sembalun. Dengan menumpang elf (dapat transportasi murah dari kenalan marinir yang bertugas di Lombok J), dibumbui “ocehan” papa-ti-bob (nama disamarkan) ketika menelepon rekannya, dan alasan supir plus kondektur elf yang “sedikit memaksa” kami untuk memulai pendakian dari Senaru saja (karena lebih dekat dengan bandara), mewarnai petualangan awal di tanah Lombok.

Sekitar pukul 22.30 WITA, kami sampai di pos lapor Sembalun. Di luar pos ada semacam poskamling yang sudah dipakai tidur oleh (yang kemudian kami kenal) tim dari UGM. Ketika elf kami sampai di TKP, sepertinya ada yang terbangun, maaf yaa :D
Dengan bantuan papa-ti-bob pun kami Alhamdulillah dapat “penginapan” yang hangat J the ladies di mushollah pos lapor dan the boys di koramil samping pos lapor :D

Setelah memasukkan semua barang ke mushollah, kami semua istirahat di tempat masing-masing. Dan sebelum subuh, the ladies sudah bangun bersiap sholat subuh dan repacking. Gue? Alhamdulillah sempet “nyetor” dan mandi di pos koramil :D


*will be updated.....

May is for Lombok #1

"mencapai cita2 bukanlah melompat melewati samudra, tapi berjalan setapak demi setapak menuju puncak" 
- Rangga Umara -


Kalimat di atas bisa jadi suatu pecutan semangat ketika akhirnya diri ini ber-azzam untuk menjelajah tanah air tercinta, selalu mendekat pada-Nya, bersujud di tempat berbeda di tanah-Nya, menggapai kaki langit ciptaan-Nya. Alhamdulillah, awal bulan Mei 2013 lalu kaki ini berkesempatan menjejak di tanah tertinggi Pulau Lombok, 3726 mdpl (yang konon sebelum letusan dahsyat sekitar 1 juta tahun yang lalu ketinggiannya mencapai 5000 m, sumber disini). Rinjani, gunung tertinggi ketiga di Indonesia setelah Jaya Wijaya (Papua) dan Kerinci (Sumatera), gunung favorit bagi pendaki local maupun mancanegara (kemudian terbukti ketika selama pendakian dan di perkemahan bertemu para “bule” Asia hingga Eropa J), dan namanya pun telah tersohor di dunia.

Jadilah Mei is for Lombok!
Tulisan kali ini adalah tentang perjalanan menuju Lombok J