Pages

Indonesia Berduka

Indonesia kembali mendapat ujian, setelah sebelumnya bencana di Wasior, kini secara hampir bersamaan, kita kembali ditimpa beberapa musibah, Tsunami di Mentawai dan Gunung Merapi meletus, dua kejadian tersebut bukanlah yang pertama untuk kita, Tsunami sebelumnya juga telah menjadi pusat perhatian dunia saat 26 Desember 2004 di Aceh,pada daerah Sumatera Barat tepatnya di Padang, juga pernah terjadi gempa bumi yang dahsyat dan memakan banyak korban. sebelumnya merapi meletus pada tanggal 8 juni 2006, dan kejadian tersebut terulang kembali, dan tentunya, kembali memakan korban jiwa, Innalillahi wa innaa ilaihi raaji’uun……

TSUNAMI MENTAWAI, SUMATERA BARAT
nasional.inilah.com

news.okezone.com
nasional.inilah.com
Sebelumnya, Menyusul gempa di mentawai, BMKG mengeluarkan peringatan soal potensi terjadinya tsunami. Tetapi, berselang dua jam setelah gempa atau sekitar pukul 22.45, BMKG mencabut peringatan tersebut. namun sayangnya keputusan itu keliru, dua jam setelah gempa mengguncang Senin malam 25 Oktober , gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (SR) yang mengguncang kawasan pantai Sumbar benar-benar memicu tsunami. Gelombang laut setinggi enam meter menyapu wilayah Pagai Utara dan Pagai Selatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sedikitnya 40 warga Pagai Utara dan Selatan ditemukan tewas. Bahkan, laporan terbaru malam tadi menyebutkan, korban tewas akibat tsunami di Mentawai 122 orang. Selain itu, ratusan orang dilaporkan hilang.(fajar metro news)
MERAPI MELETUS

pada pukul 17.02 WIB tanggal 26 oktober 2010. Gunung Merapi meletus ditandai dengan turunnya lava beserta awan panas dari puncak Gunung Merapi. Korban tewas ada 15 orang, termasuk dari wartawan vivanewsdisebabkan awan panas yang menyembur, semburan awan panas ini juga disebut wedhus gembel, suhunya sekitar 500 derajat celsius.Letusan Gunung Merapi ini memakan korban yang lebih banyak dibanding dengan Gunung Merapi meletus pada tahun 2006 lalu.
Sang juru kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan menjadi korban dan ikut tewas akibat semburan awan panas letusan Gunung Merapi, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) sore. Sosok pemeran iklan minuman itu ditemukan di dalam rumahnya dengan posisi bersujud dan tubuhnya diselimuti abu. Mbah Maridjan, Abdi dalem Keraton Yogyakarta bergelar Raden Ngabehi Surakso Hargo itu sudah menjaga Gunung Merapi sejak tahun 1970-an itu meninggalkan seorang istri (Ponirah) dan 10 orang anak (5 di antaranya sudah meninggal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan buat curcol Anda tentang postingan ini :)

terima kasih atas komentarnya
riza