tetapi, ketika saya masih di bangku SD, kebanyakan teman-teman saya ingin menjadi dokter, ada pula yang ingin menjadi guru. tetapi saya ingat, saya satu-satunya siswa yang bercita-cita sebagai insinyur.
kemudian, guru saya bertanya, "kenapa riza mau jadi insinyur?"
lantas saya pun menjawab, "karena riza takut jarum suntik, riza ga mau nyuntik orang, ntar kesakitan, kasihan. riza juga ga suka bau obat, rasanya pahit, jadi riza ga mau jadi dokter. bapak riza juga insinyur, riza mau kayak bapak."
jawaban simpel nan lugu.