benci rumah sakit

kalau anak kecil ditanya tentang cita-citanya, jawaban yang kita dengar pun beragam...

tetapi, ketika saya masih di bangku SD, kebanyakan teman-teman saya ingin menjadi dokter, ada pula yang ingin menjadi guru. tetapi saya ingat, saya satu-satunya siswa yang bercita-cita sebagai insinyur. 

kemudian, guru saya bertanya, "kenapa riza mau jadi insinyur?"

lantas saya pun menjawab, "karena riza takut jarum suntik, riza ga mau nyuntik orang, ntar kesakitan, kasihan. riza juga ga suka bau obat, rasanya pahit, jadi riza ga mau jadi dokter. bapak riza juga insinyur, riza mau kayak bapak."

jawaban simpel nan lugu.

dan ketika ibu pertama kali masuk rumah sakit karena usus buntu, saya sangat takut! ketika itu saya masih kelas 3 SD. dan, sejak 4 hari dirawat di rumah sakit, saya hanya berada di rumah sakit pada hari pertama. dan sesampainya di rumah, mata saya bengkak dan saya pun sesungukan karena sudah tidak ada lagi air mata yang dapat keluar. semua tumpah ketika ibu memasuka ruang perawatan...

kurang lebih 2 pekan lalu, ketika saya merasa tubuh saya tidak fit, meriang, panas, dingin, flu, pusing, mual, dsb... ketika dokter menyatakan tipes dan harus dirawat, SAYA OGAH dan MENOLAK DENGAN KERAS! setelah akhirnya sepekan terkapar di rumah, kemudian hari ke-9 saya drop lagi, dan dokter pun mengingatkan bahwa saya harusnya bed rest di RS selama sepekan kemudian sepekan lagi di rumah.

*mau jadi apa saya nantinya? kalo boleh berseloroh (bahasa mana nih?), aktivis mana tahan untuk diam? haha.... karena sesungguhnya diam itu mati!

SAAT INI?

apa yang terjadi?

saya kembali ke RS, menemani ibunda tersayang. (astaghfirullah, saya coba menekan emosi saya sedalam mungkin)

SAYA BENCI!

BAUNYA, MAKANANNYA, dan segala hal...

SAYA BENCI RUMAH SAKIT....

(ini mungkin karena ga ada dokter yg ganteng juga :D)