Secara bahasa, asesmen berarti penilaian atau perkiraan. Upaya-upaya untuk memahami orang yang kita bantu secara psikososial dinamakan asesmen psikososial. Dengan kata lain, asesmen psikologis adalah segala upaya yang dilakukan dalam mencari tahu lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah psikososial yang dihadapi oleh orang yang kita bantu beserta kebutuhan (need), sumber daya (resources) yang dimiliki untuk mengatasi masalahnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam asesmen :
- Asesmen psikososial menjadi dasar dalam pemberian dukungan psikososial (fase selanjutnya dari tanggap darurat)
- Asesmen psikososial berkaitan erat dengan tujuan pemberian dukungan psikososial
- Dalam asesmen, upayakan mendapat informasi yang akurat tentang hal - hal yang terkait dan mendukung pencapaian tujuan pemberian dukungan psikososial;
o Hal – hal tersebut ada atau tidak?
o Jika ada (bgmn kuantitasnya & kualitas)? - Siapa yang sebaiknya melakukan (berkaitan dengan prinsip partisipasi dan pemberdayaan).
- Kapan dilakukan (berkaitan dengan fase bencana).
- Apa informasi yang perlu diperoleh (berkaitan dengan kebutuhan – kebutuhan & sumber daya).
- Bagaimana langkah-langkahnya (berkaitan dengan prinsip sinergi dan kerjasama).
- Prinsip – prinsip dan etik yang harus dijadikan acuan (berkaitan dengan budaya & nilai-nilai kemanusiaan).
Siapa yang melaksanakan asesmen?
- Sebelum melakukan asesmen, cari informasi apakah sudah ada organisasi lain yang sedang atau akan melakukan asesmen? Bila sudah ada, tentukan apakah perlu kerjasama atau adakah kemungkinan pembagian tugas atau wilayah.
- Apakah ada orang atau organisasi di dalam komunitas (key person, misalnya kepala desa, dll) yang terkena bencana yang mampu memimpin asesmen partisipatori? => kompeten & dipercaya oleh komunitas.
- Bila tidak ada, apakah ada orang atau organisasi di wilayah sekitar daerah yang terkena bencana yang familiar dengan sejarah, budaya dan perilaku komunitas yang terkena bencana?
- Jika tidak ada, cari informan penting yang dapat memberikan latar belakang yang rinci dan memfasilitasi datangnya tim asesmen ke dalam komunitas (terutama jika tim berasal dari luar negara).
- Tim seharusnya memiliki:
o Setidaknya 1 orang yang berpengalaman dalam melakukan asesmen kebutuhan psikososial pada __kondisi darurat (emergency) yang berfokus pada (wellness) daripada kerentanan.
o Setidaknya 1 orang yang memiliki pengalaman dalam program partisipatori
o 1 orang yang bisa berbicara bahasa lokal.
o Kesetaraan usia dan jenis kelamin (pria & wanita)
o Pendukung lainnya (kontak person dari komunitas, penerjemah, pengemudi dll)
o Tiap anggota tim perlu setuju pada tujuan khusus dari asesmen.
o Anggota tim harus memiliki kepekaan, penghargaan dan kemampuan untuk berhubungan baik __dengan anak-anak dan orang dewasa di dalam komunitas.
o Sebisa mungkin, tim harus mau menggunakan waktunya didalam komunitas untuk mendapatkan __kepercayaan (trust) dari komunitas.
Kapan Asesmen Dilakukan?
Fase 1 ==> segera setelah terjadi bencana atau konflik. Fokus pada kebutuhan untuk bertahan hidup, perlindungan, serta akses survivor terhadap informasi dan sumber daya yang dibutuhkan survivor.
Fase 2 ==> Pada saat kebutuhan dasar survivor terpenuhi. Dilakukan untuk meng-update hasil assessmen awal. Fokus untuk mengembalikan survivor ke kehidupan normal.
Fase 3 ==> Pada saat upaya bantuan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi & rekonstruksi infrastruktur penting. Fokus untuk memperkuat & memperluas pelayanan & aktivitas yang ada di masyarakat, serta membangun pendekatan psikososial melalui pelayanan pemerintah lokal & nasional.
Bagaimana langkah-langkahnya?
- KOORDINASI
- PERSIAPAN
- MENJALIN HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI LAIN & PEMIMPIN LOKAL
- MENGUMPULKAN DATA
- MEMBUAT CATATAN LAPANGAN
- UMPAN BALIK
- MENYIMPULKAN HASIL ASSESSMEN
PERSIAPAN (tim, partner organisasi & komunitas)
Dalam tim
- Tekankan untuk menjaga prinsip dan kerangka kerja assessmen
- Adakan diskusi mengenai pendekatan psikososial yang membantu masyarakat untuk kembali pulih & menjadi kuat
- Adakan kegiatan yang dapat membangun kerja sama tim
- Diskusikan konteks budaya, politik, dan sosial dari daerah yang terkena bencana
- Ingatkan anggota tim untuk menyiapkan diri secara fisik, psikologis dan emosi
- Cari informasi tentang organisasi-organisasi internasional, nasional dan lokal, serta badan pemerintahan yang beroperasi di daerah bencana
- Cari informasi mengenai kegiatan media yang beroperasi di lokasi bencana
- Mempersiapkan peralatan, pedoman wawancara & observasi.
- Berdiskusi dengan organisasi partner ttg data awal yang ada (aktifitas apa yg perlu dilakukan & umpan balik dari data tsb).
- Buat kesepakatan mengenai pembagian tugas (siapa melakukan apa)
- Buat rencana darurat apabila keadaan mengharuskan tim untuk keluar dari lokasi bencana sesegera mungkin
- Informasikan kepada LSM lokal, organisasi kemanusiaan, pemimpin agama, dan pemimpin masyarakat mengenai tujuan dilakukannya asesmen, termasuk panduan, prinsip-prinsip dan metode yang akan digunakan dalam assessmen
MENJALIN HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI LAIN & PEMIMPIN LOKAL
- Bersama organisasi partner, carilah data mengenai (stakeholder) pemerintah lokal, LSM, organisasi kemasyarakatan setempat, kepala adat, dan pemimpin agama
- Carilah tenaga-tenaga dari masyarakat setempat yang memiliki kapasitas dan minat untuk membantu orang lain
MENGUMPULKAN DATA
- Perhatikan kebutuhan-kebutuhan yang spesifik, hal-hal yang unik / khas di lingkungan fisik, sosial, budaya dan sejarah masyarakat setempat
- Gunakan tehnik observasi partisipatori dalam mengumpulkan informasi
- Kunjungi keluarga di rumah-rumah atau tempat penampungan jika memungkinkan
- Berkomunikasilah dengan informan kunci di masyarakat : petugas pemerintahan, pemimpin masyarakat, staf organisasi yang ada di daerah bencana
- Adakan kegiatan kelompok, diskusi dan konsultasi
- Jika memungkinkan, tim assessmen meluangkan waktu lebih lama dengan masyarakat survivor bencana dibandingkan dengan organisasi-organisasi lainnya
- Hal-hal penting yang harus diingat saat mengambil data:
o Jalinlah kontak individual atau pertemuan dengan perwakilan organisasi yang ada
o Ikuti aturan dan batasan-batasan yang berlaku apabila bertemu dengan masyarakat setempat
o Pertimbangkan pengaturan waktu dan lokasi pertemuan atau interview
o Gunakan jaringan kerja untuk membantu mengatur dan memfasilitasi pertemuan
o Gunakan penerjemaah yang akurat & dapat dipercaya, jika dibutuhkan
o Hormati pengalaman-pengalaman contact person
o Hormati contact person dan masyarakat umum dalam penggunaan kamera dan alat perekam suara
o Pertimbangkan ketersediaan dan sumber informasi yang dibutuhkan
o Hati-hati untuk menjaga kerahasiaan
o Assessmen merupakan kegiatan yang berkelanjutan dan perlu terus diadaptasi dengan perubahan __situasi yang ada
o Ingatlah pada saat emergensi, media dan sistem komunikasi modern mungkin mengalami __keterbatasan dalam beroperasi. Pikirkan cara lain untuk berkomunikasi
o Patuhi standard minimum untuk menghormati anak dan orang dewasa
o Fokus pada kelompok-kelompok rentan
o Jika ada lebih dari satu organisasi yang bekerja pada satu kelompok masyarakat, organisasi-__organisasi tersebut harus saling bekerja sama dan berkonsultasi satu sama lain
MEMBUAT CATATAN LAPANGAN
- Instruksikan anggota tim untuk membuat catatan lapangan. Berikan penekanan secara umum pada :
o Data asesmen awal yang didapat
o Refleksi terhadap proses, metode, dan isu-isu yang ditemukan
o Kesan dari contact person - Catatan khusus yang harus diperhatikan :
o Tingkat kesejahteraan masyarakat, pemahaman mereka mengenai kesejahteraan, hak-hak & __pengetahuan yang dimiliki masyarakat
o Persepsi & kisah hidup serta data obyektif (misal : data demografi)
o Bias, kisah pribadi, kondisi emosi / mental
o Stereotype (pribadi maupun budaya), prasangka dan ekspektasi
o Kepentingan pribadi contact person atau kelompok
o Fakta atau opini
o Perlunya pengecekan ulang dari sumber lain dan masukan dari masyarakat mengenai data yang __diperoleh
o Kualitas dan jumlah dari informasi yang didapat
o Alasan tidak dapat diperolehnya data, diskrepansi informasi
UMPAN BALIK
- Adakan sesi pemberian umpan balik yang bisa berasal dari:
o Peserta dari berbagai kegiatan yang dilakukan
o Orang-orang yang berpengaruh di masyarakat : pemimpin sosial, politik, agama, perwakilan dari __organisasi wanita, guru, anak muda, dll
o Organisasi partner
o Anggota tim assessmen - Libatkan organisasi lokal dalam pembuatan rancangan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
- Diskusikan metode dan pendekatan yang tepat dalam mengumpulkan data :
- Proses dan metode yang digunakan dalam assessmen
- Hubungan dengan organisasi setempat
- Interaksi tim dengan anak dan orang dewasa
- Lokasi yang digunakan anak-anak, laki-laki, perempuan untuk berbagi pendapat dan pengalaman
- Masukan dari masyarakat terhadap tim assessmen
- Kemungkinan adanya efek negatif dari assessmen
- Lesson learned dari anggota tim, organisasi lain, anak-anak dan orang dewasa di masyarakat
MENYIMPULKAN HASIL ASSESSMEN
- Konsultasikan dengan pemimpin masyarakat untuk mengkonfirmasikan data dari sumber sekunder
- Berbagi hasil assessmen dengan organisasi lain dan masyarakat di lokasi bencana
========================================================================
Panduan Prinsip dan Etika
- Mengintegrasikan pendekatan psikososial dalam usaha mencapai kedamaian dan pengembangan (pendekatan holistik)Selama proses asesmen:
o Tanyakan kepada masyarakat untuk mengidentifikasikan area yang potensial atau hal-ha yang perlu __diperhatikan
o Tanyakan sumber-sumber konflik atau ketegangan yang ada baik di level individu ataupun __masyarakat
o Tanyakan kepada masyarakat mengenai dukungan apa yang diperlukan untuk meingkatkan __perdamaian & perkembangan - Menghormati tradisi budaya (pendekatan kontekstual)
Selama proses asesmen :
o Hati-hati dengan cara bertanya, bertanyalah dengan sopan
o Hirarki sosial harus selalu dihormati, jangan mengabaikan kerahasiaan dan privasi peserta
o Cara berpakaian dan cara makan selama memungkinkan haruslah dihormati - Keadilan dan non-diskriminasi
Selama proses asesmen:
o Dalam memilih peserta asesmen, usahakan mencapai keseimbangan antar jenis kelamin & __mencakup semua kelompok usia
o Usahakan untuk melibatkan orang-orang yang berbeda etnik dan agama dalam setiap fase dan __kegiatan asesmen - Perlindungan terhadap kepentingan anak
Selama proses asesmen:
o Sebelum memulai asesmen, identifikasi sumber yang ada di masyarakat yang dapat membantu anak __atau orang tua yang memerlukan perhatian khusus
o Informasikan kepada peserta bahwa mereka berhak menolak untuk menjawab pertanyaan
o Jangan membuat keadaan menjadi tidak nyaman. Jika hal itu terjadi, segera cari jalan untuk __mengatasinya
o Jika peserta menunjukan emosi negatif atau respon psikologis tertentu saat wawancara atau __kegiatan asesmen lainnya, bantu peserta untuk mendapat dukungan
o Lindungi kenyamanan dan keamanan dari responden dan juga anggota tim asesmen
o Lindungi anak jika tim memperoleh informasi yang dapat membahayakan anak - Menghormati anak & pandangan mereka
Selama proses asesmen :
o Libatkan anak di semua fase
o Hormati harga diri anak setiap waktu
o Jangan berbicara dengan anak sambil berdiri
o Izinkan anak untuk mengemukakan pendapatnya
o Gunakan metode asesmen yang memungkinkan anak untuk mengemukakan pendapat & __pengalamannya
o Percayalah pada kemampuan anak untuk memberikan pandangan atau pendapat - Menghormati kapasitas & kekuatan masyarakat
Selama proses asesmen :
o Libatkan pemuka agama, guru, care givers di semua fase
o Percayalah pada kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam membantu anak
o Ingatkan masyarakat bahwa anak tidak selalu sebagai korban trauma dan mereka memiliki __kemampuan memecahkan masalah
o Jika diperlukan, informasikan kepada masyarakat mengenai hak-hak anak - Mendapatkan persetujuan / izin
Selama proses asesmen :
o Jelaskan maksud dan tujuan asesmen kepada masyarakat atau pemimpin masyarakat untuk menjalin __kerjasama
o Ketika mencari responden anak-anak, jelaskan tujuan asesmen kepada orang tua anak atau __penjaga anak dan mintalah izin secara verbal kepada anak
o Jelaskan kepada anak mengenai kegiatan yang akan dilakukan melalui cara yang bisa dipahami anak
o Dapatkan izin dari semua responden pada setiap aktifitas dan informasikan bahwa mereka berhak __menolak untuk berpartisipasi dalam asesmen - Perlindungan terhadap eksploitasi
Selama proses asesmen:
o Ciptakan lingkungan yang tidak memungkinkan terjadinya penyimpangan / pelecehan dan eksploitasi
o Jagalah kerahasiaan identitas anak yang ikut berpartisipasi di dalam asesmen
o Hati-hati terhadap siapa saja yang menemani anggota tim dalam misi asesmen, hati-hati terhadap __tujuan mereka
- Privasi dan kerahasiaan
Selama proses asesmen:
o Jangan melakukan probing untuk mendapatkan informasi ketika orang tidak ingin menjawab
o Jangan bertanya dengan memaksa
o Jangan mengambil gambar atau video tanpa memberitahu terlebih dahulu
o Jangan merekam nama, lebih baik berikan saja nama alias kepada tim asesmen
o Simpan data ditempat yang aman - Kepemilikan
Selama proses asesmen:
o Minta izin jika ingin menggunakan produk-produk asesmen dan jelaskan bagaimana mereka akan __digunakan
o Tanyakan apakah partisipan (dewasa/anak-anak) ingin memiliki laporan akhir dan catat bagaimana __mengirimkannya kepada mereka - Klarifikasikan mengenai ekspektasi & hasil
Selama proses asesmen:
o Jelaskan tujuan dan keperluan dari asesmen, apa yang bisa dicapai dan apa yang tidak
o Jelaskan keuntungan dan yang bukan keuntungan dari asesmen terhadap partisipan
o Tetap menjaga perjanjian yang dibuat kepada anak-anak, orang dewasa dan masyarakat
Salam kenal, keep blogging, keep thinking, keep writing... majukan terus dunia blogger Indonesia, saling berkunjung ya...
BalasHapus