Dear, Angger...
Hope you always be happy.. ^^
First of all, maaf kalo nantinya ada kata-kata yang nyinggung atau ngebikin kesel atau semacamnya... Karena seperti yang udah udah, banyak
interpretasi yang diambil dari sebuah tulisan. So, silahkan dikonfirmasi yaa...
Oke, langsung aja!
Terlalu sulit terucap, terlalu panjang tertuang dalam tulisan..
Tapi semuanya harus jelas dan tersampaikan...
... 2009... 2010... 2011... dan sekarang 2012... entahlah...
Aku merasa ada yang aneh dengan hubungan kita di tahun-tahun
itu... Mungkin sejak senja di Cibubur itu, mungkin sejak bersama dengan kelapa
bakar, atau aku aja yang merasa seperti itu? Tapi yang jelas, memang ada yang
berubah....
Dulu kamu pernah tanya, “apakah kita mengkhianati persahabatan
kita?”
Hmm.....
NO! Disini aku ga akan ngebahas yang lalu.
Saat ini! Ya, saat ini lah yang terpenting! Dan masa yang
akan datang!
Sepulang dari Bandung itu aku semakin merasa aneh. Entah
gimana aku harus nanya ke kamu. Tapi, coba deh inget seminggu
sebelum itu, saat farewell party teman-teman kita dari Jerman yang lalu....
Entah kenapa aku sangat cemburu waktu ngeliat kamu dengan
super hangat ngobrol dan bercanda ama teman-teman yang lain. Sedangkan aku?
Rasanya kamu ga ngeliat aku... Iri sekali ketika kamu datang dan menyapa
teman-teman yang lain, dan kamu ngelewatin aku begitu aja... ya, aku cemburu, Ger! Di
saat yang lain asik ngobrol denganmu, aku juga ingin terlihat biasa, tapi
ternyata aku ga bisa. Pun denganmu, ga ada basa-basi sedikitpun untuk sekedar
menyapaku...
Dan, ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi waktu kita
hanya berdua.
Kenapa? Kenapa, Ger?
Aku ga akan menuntut banyak!
Karena yang aku dapatkan saat ini adalah jawaban bahwa kita
benar-benar udah ga bisa jadi sahabat...
Sudah banyak aku meminta ke kamu, aku ga mau ada yang berubah... atau
mungkin aku yang berubah?
Semua yang aku lakukan di kampus memang untuk mengalihkan
duniaku dari bayang-bayangmu. Ya, itu yang memang terjadi padaku! Maaf, aku
keluar dari club fotografi, jarang ikut kegiatan yang melibatkan aku, kamu, dan (maaf)
Tari dalam satu area, itu karena aku memang sudah capek. Terlalu egois
mungkin menyadari dulu ketika aku tahu Tari suka kamu, dan kenyataannya
adalah merasa kamu punyaku, itu adalah kesalahan fatal buatku! Sampai akhirnya
aku jatuh mengetahui apa yang terjadi pada kalian...
Recovery itu sedang kujalani....
Tapi, sungguh, aku cuma tidak ingin ada Rasya bodoh
lainnya...
Makanya aku menuliskan semuanya disini...
Please, jangan pernah lagi dengan sangat mudah mengungkapkan
perasaanmu itu hingga kamu benar-benar merasa yakin bahwa dia yang akan
selalu menemanimu, ya kamu tahu apa maksudku. Karena hati wanita sungguh
sangat lembut dan lemah. Sekali kau menyentuhnya, akan selalu ada bekas disana.
Sekali lagi, bahwa wanita itu sungguh sangat lemah! Sekuat apapun seorang wanita (secara fisik) hatinya tetap lemah....
Maaf untuk sikapku selama ini, sikap memiliki dan begitu
egois memaksakan emosi yang tak rasional ini. Kesalahan yang telah lama kumulai,
hingga akhirnya pelan-pelan kubunuh dan mengubah karakterku. Seringkali kuminta
tak ada yang berubah pada dirimu, pada hubungan kita, pada persahabatan kita...
Seringkali kuberharap sesuatu yang
hampa... Seringkali aku ingin semua ini berakhir begitu saja... Seringkali aku
merasa semua sudah sangat cukup dan mencapai limit... Tapi, aku mengingkarinya,
dan terus berulang terjatuh pada jurang yang sama...
Aku berlebihan menilaimu, menilai perhatianmu, dan segala
kebaikanmu.. MAAF, harus kusampaikan, aku ingin selalu menjadi sahabatmu, tapi
aku tahu memang sudah tidak bisa untuk kita bersahabat. Terima kasih banyak
untuk semua perhatian dan sikap baikmu. Maaf untuk semua prasangka burukku yang
selalu menganggap kamu menyayangiku... Terlalu banyak praduga, terlalu banyak kemunafikan, MAAF dan terimakasih...
*berharap masih bisa bertemu denganmu
-Rasya-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan buat curcol Anda tentang postingan ini :)
terima kasih atas komentarnya
riza